Menimbang Risma Untuk DKI-1
Imam M Kamal *)
Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017, akan berlangsung pada 15 Februari 2017 sesuai
jadwal yang telah di Launching KPU Republik Indonesia, calon-calon sudah mulai
bermunculan diantaranya pertahana Basuki T Purnama (Ahok), Sandiaga Uno, Yusril
Ihza Mahendra, Nahrawi , M. Indrus, Adhyaksa Dault , Syafrie Samsuddin, Ibas
Yudhoyono, dan Tri Rismaharini dll.
Sosok Tri Risamaharini atau Risma
sosok yang cukup fenomenal , sebagai walikota Surabaya mampu mengatasi peliknya
masalah Gang Dolly, berdasarkan info yang beredar Risma sudah dua kali menolak
dicalonkan sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta, serta tawaran jabatan sebagai Menteri. Namun bukan berarti Risma
mampu menolak tawaran ketiga untuk menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta.
Perkembangan politik terbaru PDIP
sudah menyiapkan paket Risma-Djarot, Yusril-Boy, dan Ganjar Pranowo, tentunya
perkembangan ini akan dicermati oleh lawan-lawan politik. Seandainya Paket itu
benar adanya tentunya, posisi Risma sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta, akan
menarik, Bu Megawati tampaknya masih berharap Risma mau diajak ke Jakarta,
Megawati butuh sosok Risma untuk menghadapi Ahok dalam pertarungan perebutan
Kursi Gubernur DKI Jakarta.
Fenomena ahok yang sulit dipegang
kata-katanya mungkin dinilai Megawati kurang pas dalam mendukung perkembangan PDIP
kedepan, apalagi pertarungan Pemilu 2019, akan semakin keras, sesuai
perkembangan dinamika politik, Pemilu 2019 sebagai Pemilu pertama Pileg dan
Pilpres dilaksanakan serentak. Hal ini tentu sudah dipertimbangkan oleh
Megawati, PDIP tidak membutuhkan politisi-politisi yang sewaktu-waktu bisa
berbalik berpindah ke lain hati, penunjukan Risma tentunya Megawati sudah
menilai Risma sebagai sosok yang bisa dipercaya PDIP, sepak terjang Risma
selama memimpin Surabaya sangat membanggakan Megawati, tentunya kursi Calon
Gubernur DKI Jakarta prioritas pertama adalah Risma.
Prioritas pertama itu tentunya
tergantung pada Risma sendiri dan seberapa meyakinkan bahwa posisinya aman, namun
demikian pada akhirnya kembali pada seberapa mampu Risma tahan akan godaan
untuk menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta, apalagi beberapa kali Risma selalu
mengatakan untuk menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta akan meminta izin kepada warga
Surabaya. Sebuah izin yang pada dasarnya tidak jelas bentuknya seperti apa,
model referendum atau cukup bertemu dengan tokoh-tokoh surabaya.
No comments:
Post a Comment