Wednesday, 20 April 2016

Kemana Fahri Hamzah Berlabuh ?

Kemana Fahri Hamzah Berlabuh ?
Imam M Kamal*)

Awal April 2016, Dunia Politik Tanah Air dikejutkan dengan Keputusan Majelis Tahkim PKS merekomendasikan Pemecatan Fahri Hamzah dari semua Jenjang Keanggotaan PKS, sekaligus pencopotan dari Kursi Wakil Ketua DPR RI, situasi ini membuat internal PKS panas dingin, sehingga DPP PKS mengeluarkan Bayanat sehingga situasi internal PKS sedikit demi sedikit kembali kondusif, Namun hal itu tidak menyurutkan langkah Fahri Hamzah untuk menggugat Keputusan DPP PKS terkait pemecatannya, setelah berkonsutasi dengan pengacaranya melayangkan gugatan ke Pengadilan Jakarta Selatan, yang mulai minggu depan akan melaksanakan Persidangan.
Menarik untuk dicermati adalah pembelaan Fahri Hamzah bahwa segala kronologis yang dibuat DPP, tidak transparan menggambarkan kondisi yang sebenarnya, sedangkan bagi DPP sikap yang diambil oleh Fahri Hamzah adalah bentuk pembangkangan. Kader PKS yang selama ini cukup bangga dengan Fahri tidak sedikit yang mulai “memusuhi” Fahri bahkan meminta Fahri meneladani Khalid bin Walid. Namun tak sedikit juga yang mendukung Fahri bahkan meminta Fahri untuk mendirikan Jamaah Baru “Partai Baru”.
PKS tampaknya sedang berbenah, setelah menunjuk Ledia Hanifa sebagai calon Wakil Ketua DPR RI menggantikan Fahri Hamzah, PKS kemudian memilih Mustafa Kamal sebagai Sekretaris Jenderal menggantikan Taufik Ridho yang mundur awal Tahun 2016, mundurnya Taufik Ridho diyakini beberapa kalangan memiliki korelasi dengan pemecatan Fahri.
Yang sering menjadi pertanyaan kemana Fahri Hamzah akan berlabuh ? jika gugatan kepada DPP PKS ditolak Pengadilan Jakarta Selatan. Proses pengadilan pasti akan berjalan sangat lama, ada peluang banding maupun kasasi, namun melihat gelagatnya Fahri Hamzah pasti melakukan kalkulasi, Niatnya akan tetap bersama PKS, bahkan mengatan dia akan menjadi yang terakhir, namun jika DPP PKS tidak menghendaki lagi, usaha Fahri akan kandas.
Fahri adalah sosok yang cukup potensial, pembawaaannya coocok sebagai oposisi bagi Pemerintahaan, Namun melihat Perkembangan minggu ini, langkah kalkulasi politik Fahri mulai dilakukan, pertama Dia ikut bertarung dalam pemilihan Ketua Umum ILUNI UI setelah bertemu dengan aktivis UI yang mendukungnya, melihat calon lain yang mendaftar tampaknya lawan beratnya Chandra M. Hamzah dan Jend. Moeldoko, kedua, Pertemuan Fahri dengan Syarif Hasan dimana ada keinginan Fahri bertemu SBY, bisa dipandang sebagai langkah yang mulai dirintis Fahri untuk bergabung dengan Demokrat, walaupun ada ancaman Ruhut akan keluar dari Demokrat jika Fahri gabung Demokrat, ketiga Fahri bergabung dengan Gerindra, namun melihat kemesraan Sohibul Iman dengan Prabowo, tampaknya Fahri gabung dengan Gerindra masih jauh, keempat Fahri mendirikan Partai Baru bersama sejumlah aktivis sebagai wajah baru “PKS versi Fahri”, ini masih mungkin terjadi karena Tahapan Pemilu masih 2017, sehingga masih banyak waktu untuk mendirikan Partai Baru dan menyiapkan infrastrukturnya.

Pada akhirnya, Pilihan-pilihan tersebut tentunya hanya Fahri Hamzah yang tau, namun setidakknya kita tetap berharap tetap muncul, anggota-anggota legislatif yang  vokal mengkritisi kebijakan Pemerintahan, agar jalannya Pemerintahan tetap pada jalur yang benar sesuai amanat UUD 1945.

No comments:

Post a Comment