Wednesday, 20 April 2016

Demokrat Menyambut Pilkada Serentak 2017

Demokrat Menyambut Pilkada Serentak 2017
Imam M Kamal*)

Partai Demokrat baru saja mengakhiri SBY Tour de Java dilanjutkan dengan Kaderisasi Partai Demokrat tingkat pusat, gerak cepat ini sebagai respon Demokrat melihat perkembangan politik yang sangat dinamis, dimana hasil Pilkada Serentak cukup bervariasi, sehingga ini ditangkap oleh Pimpinan Partai Demokrat, disadari atau tidak keberadaan Kepala Daerah yang berasal dari Internal Partai, sedikit banyak akan menunjang upaya memaksimalkan perolehan suara partai politik di Pemilu 2019, apalagi Pemilu 2019 adalah pemilu serentak pertama legislatif dan Pemilihan Presiden, tentu preferensi pemilih mungkin akan sangat berpengaruh dengan tokoh yang akan ditampilkan partai politik dalam pemilihan Presiden.
Setidaknya itu muncul dari kegiatan safari politik Tour de Java, mulai ada dinamika politik Bu Ani For RI-1, ini tentu menjadi dinamika tersendiri bagi Partai Demokrat, setidaknya Bu Ani adalah Istri SBY, pernah jadi Ibu Negara, namun demikian kerja menuju Pemilu 2019, diyakini oleh SBY bukan kerja individu tapi menyangkut kerja roda organisasi Partai Demokrat yang berkelanjutan dan dinamis, sehingga Partai Demokrat melanjutkan Kaderisasi tingkat nasional, dengan mengundang Para Mantan Menteri era SBY untuk berbagi pengalaman mengelola negara, hal ini akan sangat positif meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader-kader Partai Demokrat.
Gerak cepat partai demokrat ini tentunya harus disadari oleh Partai-Partai lainnya agar tidak tergerus suara oleh Partai Demokrat, Partai Demokrat tentunya tidak akan berhenti pada tour de java, Ada lima hal yang bisa jadi Pertimbangan oleh Partai Demokrat adalah pertama melanjutkan tour, bisa saja ada tour sumatra dan tour sulawesi.
Kedua Partisipasi aktif pada Pilgub DKI Jakarta Partai Demokrat harus mampu menempatkan kadernya baik internal maupun eksternal untuk posisi gubernur atau wakil gubernur. Hal ini penting dalam rangka menggerek citra partai demokrat pada Pemilu 2019 mendatang.
Ketiga Meningkatkan kapitalisasi kader-kader tingkat nasionalnya agar mampu bersaing dengan kader-kader nasional Partai Politik lainnya, dimana kedepan persaingan partai politik akan semakin ketat ditambah munculnya partai politik baru.
Keempat merekrut tokoh tokoh lokal dalam meningkatkan kembali perolehan suara partai demokrat di daerah-daerah yang  sebelumnya meninggalkan partai demokrat.
Kelima sanksi tegas terhadap kader-kader yang terlibat kasus korupsi, karena kasus korupsi akan memberatkan partai dan menguras enegri Partai Politik dalam mengahadapi opini publik. Cukuplah kasus Anas Cs. Menjadi cermin bagi Partai Demokrat.

Akhirnya kiprah Partai Politik sangat penting, dalam mengokohkan pilar demokrasi, jika partai politik sehat maka akan sehat juga kehidupan berbangsa dan bernegara. Mungkin itu harapan kita semua.

No comments:

Post a Comment