Thursday, 21 April 2016

Menimbang PDIP Pasca Megawati

Menimbang PDIP Pasca Megawati
Imam M Kamal*)
Pemilu 2019, masih tersisa 3 tahun kiprah PDIP dibawah kepemimpinan Megawati Soekarno Putri selama pasca reformasi cukup fenomenal, setelah menang Pemilu 1999 dan 2014, serta mampu mengantarkan kadernya Joko Widodo sebagai Presiden RI ke-7, Kedudukan Megawati SP sebagai Ketua Umum tak tergoyahkan, Megawati adalah magnet kuat bagi pemilih fanatik PDIP,.
Megawati sebagai anak Soekarno sekaligus anak ideologis mampu mengikat pemilih-pemilih ideologis untuk menjatuhkan pilihan pada PDIP, walaupun Tiga kali Pilpres selalu kalah, pertama ketika kalah dari Gusdur pada sidang MPR 1999, kedua Pemilu 2004 kalah sama SBY-JK, ketiga kalah sama SBY-Boediono, namun tidak menyurutkan ketokohannya di lingkungan PDIP, berkat jiwa negarawannya pada Pemilu 2014 tiket PDIP diberikan kepada Jokowi-JK dan pada akhirnya memenangkan Pemilu Presiden 2014 mengalahkan Prabowo-Hatta Rajasa.
Menarik untuk dicermati bagaimana Megawati menyiapkan PDIP Pasca beliau , jika kedepan tidak lagi berkecimpung di PDIP, tentunya Megawati sudah regenarsi dan menyiapkan calon-calon pengganti beliau, kalau melihat kemungkinan melanjutkan trah Soekarno kita mafhum Nama Puan Maharani ada diurutan teratas, namun tidak tertutup kemungkinan calon, lainnya yaitu Prananda Prabowo, yang dikalangan tertentu dikenal dekat dengan Presiden Jokowi.
Sedangkan nama diluar trah Soekarno ada beberapa nama Potensial, diantaranya Presiden Joko Widodo, Pramono Anung dan Ganjar Pranowo. Namun faksi-faksi didalam internal PDIP tampaknya lebih nyaman jika PDIP kembali dipimpin trah Soekarno.
Langkah Puan Maharani  masuk menjadi menteri di Kabinet kerja Pemerintahan Jokowi, tentunya akan menambah jam terbang dalam pemerintahan, tentunya ini modal besar bagi Puan dalam mengelola  PDIP pasca Megawati kedepan, sedangkan Prananda Prabowo sebagai sosok new comers, adalah bintang baru yang sangat diharapkan internal PDIP kedepan bisa memimpin PDIP Pasca Megawati SP.
Calon diluar trah Soekarno, Presiden Joko Widodo, jika akan melanjutkan satu periode lagi pada Pemilu 2019, tentunya harus bisa meraih dukungan ketua partai, bahkan menjadi Ketua Umum Partai, namun untuk menjadi Ketua Umum PDIP sulit, karena PDIP baru melaksanakan Kongres 2020. Sedangkan Pramono Anung dan Ganjar Pranowo lebih cocok menemani dua trah Soekarno Prananda dan Puan mengelola PDIP Pasca Megawati.

Pada akhirnya kesiapan dari  Puan dan Prananda yang akan menentukan kepada siapa Megawati memberikan estafet Kepemimpinan PDIP, dan ini akan menjadi tantangan yang sangat  besar bagi internal PDIP, apakah pasca Megawati pemilih ideologinya masih bersama PDIP atau beralih ke lain hati, itu akan terjawab pada waktunya.

No comments:

Post a Comment