Friday, 27 May 2016

Mou dan Politik Kekinian

Mou dan Politik Kekinian
Imam M Kamal
Sepekan ini isu seputar Jose Mourinho akan menjadi Manager Manchester United begitu santer, setelah Louis Van Gaal Gagal membawa MU Juara Liga dan Masuk Zona Eropa dan hanya juara Piala FA. Kehadiran Mou diharapkan mampu membawa MU masuk jajaran elit Liga Inggris kembali, setelah hampir 3 tahun gagal menjadi Juara, bahkan Tahun 2015-2016 dipermalukan oleh Tim sekelas Leichester City yang menjadi Kampiun.
Yang menarik adalah begitu bergairahnya Fans MU menanti kedatangan Mourinho padahal ketika Mou menangani Chelsea yang notabene saingan berat MU , tak jarang caci maki keluar dari mulut fans garis keras, bahkan sering disebut pelatih tukang parkir bus.
Politik Indonesia kekinian mirip mirip fans MU dalam menyikapi Mourinho, ada yang dulu saling caci maki, dan merasa tersinggung namanya dicatut, namun ternyata setelah munaslub bergandengan mesra mendayung bersama menikmati politik negeri ini, sungguh tipis antara benci dan suka.
Ada juga media yang selalu muji muji seorang kepala daerah, namun ketika semakin terbuka jejak kasus sang kepala daerah tersebut, serangan-serangan mulai dilancarkan, untuk membuka bobroknya pengelolaan daerah oleh kepala daerah tersebut, byang bekerja tanpa aturan tapi sama uang pengusaha betapa jelinya.
Ada juga kader partai yang cukup vokal tiba-tiba dipecat oleh partainya dari semua jenjang keanggotaan, jelas saja menyulut kontroversi yang panjang antara pendukung di medsos, tak jarang twitwar antara pendukung kader yang di pecat dan pendukung DPP, padahal partai tersebut dikenal prtai yang religius, yang tak kalah kagetnya begitu tipisnya antara suka dan benci, yang dulu puja-puji tiba-tiba caci maki bahkan disamakan dengan iblis padahal dia juga bukan Tuhan, disamakan dengan khalid padahal dia juga bukan Umar.

Ini semua dinamika politik yang terjadi dalam bangsa ini, semoga kita selalu waras bahwa pekerjaan bangsa ini sangat banyak tidak mungkin selesai dengan caci maki, dan buruk sangka, tapi energi bangsa ini harus ditujukan untuk membangun kesejahteraan bangsa dengan adanya keteladanan pemimpin yang siap berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa asing, jangan sampai pemimpin bangsa ini menjadi sapi perahan bangsa asing.

No comments:

Post a Comment