AKOM DAN SETNOV DIGOYANG
Imam M Kamal *)
Persaingan kursi Ketua Umum Partai
Golkar yang akan berlangsung 15-17 Mei 2016 di Bali, semakin panas, perkembangan
terbaru adalah manuver-manuver calon Ketua Umum bertemu pemilik suara DPD I dan
DPD II yang diketahui oleh Tim sukses lainnya dan dilaporkan ke komisi etik,
kedua calon Ketua Umum itu adalah calon yang digadang-gadang bakal menduduki
kursi Ketua Umum Partai Golkar yaitu Ade Komarudin (Akom) dan Setya Novanto
(Setnov).
Perebutan kursi ketua umum Golkar
pada Munaslub ini memiliki aturan-aturan yang sedikit berbeda dengan Munas-Munas
Golkar sebelumnya, ada komisi etik dan larangan calon ketua umum bertemu
pemilik suara DPDI dan DPD II sebelum Munas digelar, larangan mendirikan partai
baru jika kalah munaslub, mereka hanya diberi tiga kali kesempatan terbuka
dengan pemilik suara yaitu di medan, surabaya, dan bali, dan beberapa aturan
lainnya yang diharapkan seluruh kandidat berjuang dengan modal yang sama
sebelum Munas.
Namun namanya juga perebutan
kekuasaan , selalu ada manuver-manuver yang terjadi, dalam hal ini titik tekan
berada pada kubu Setnov dan Akom, dimana kedua calon ini dinilai yang paling
potensial memenangkan kursi Ketua Umum Partai Golkar, Isu-isu pemerintah ikut
campur dengan dukungan Luhut terhadap Setnov, disisi lain isu berkembang
Pemerintah lebih dukung Akom sebagai Ketua DPR untuk mengendalikan DPR,
tentunya isu-isu itu bisa benar atau tidak, tapi jelas Pemerintah
berkepentingan terhadap hasil Munaslub Partai Golkar.
Goyangan terhadap Akom dan Setnov
akan semakin keras dengan semakin dekatnya pelaksanaan munaslub, untuk itu
kepiawaian Akom dan Setnov sedang diuji, apakah bisa lolos atau gagal. Isu-isu
yang berhembus bisa saja dilakukan oleh kubu tim sukses lain agar Akom dan
Setnov kena sanksi, ini tentunya harus disikapi dengan cerdas oleh tim sukses
akom dan setnov jangan sampai menanggapinya dengan menyerang pihak lain lagi,
hal itu sebagai contoh yang buruk.
Persaingan Ketua Umum Partai Golkar
pada Munaslub ini, sedikit banyak menambah gairah politik Partai Golkar, walaupun
Pekerjaan Rumah Ketua Umum Partai Golkar Terpilih sangat berat membawa Partai
Golkar berjaya di Pemilu 2019 dan Membawa Calon dari Partai Golkar terpilih
menjadi Presiden dan atau Wakil Presiden, kita tunggu saja siapa yang menang di
Munaslub Partai Golkar.
No comments:
Post a Comment