LUHUT dan Munaslub Golkar
Imam M Kamal *)
Jelang Munaslub Partai Golkar,
dihebohkan dengan santernya isu, Menkopolhukham Luhut mengumpulkan pemilik suara
DPD I dan DPD II Partai Golkar, untuk mendukung Calon Ketua Umum Partai Golkar
Setya Novanto, Bahkan membuat berang tim sukses calon Ketua Umum lainnya.
Keterlibatan Luhut dalam Munaslub
Partai Golkar jelas sangat berkepentingan, hal ini dikarenakan peran Luhut
sebagai tangan Kanan Presiden Jokowi, harus memastikan bahwa Ketua Umum Yang
terpilih adalah Orang yang aman dalam mndukung Pemerintahan Jokowi-JK.
Hal ihwal dukungan Luhut kepada
Setya Novanto, jika diurut kebelakang ketika ramenya kasus Papa Minta Saham
sepertinya ada benang merah, dari putaran yang beredar di Publik nama Luhut
sering diucapkan oleh Setnov, jadi wajar Luhut dekat dengan Setnov begitupun
sebaliknya.
Keterlibatan Luhut dalam hal ini
notabene kepanjangan tangan Pemerintah cukup mengundang berbagai kecaman dari
unsur yang mengharapkan Munaslub Partai Golkar berlangsung Fair tanpa campur
tangan pemerintah, walaupun jika pada akhirnya Siapapun yang terpilih Ketua
Umum Partai Golkar membawa Golkar merapat kepada Pemerintah, tapi proses
Munaslub sangat mereka inginkan berlangsung demokratis dan membawa perbaikan
bagi Partai Golkar kedepan, apalagi calon-calon Ketua Umum Partai Golkar adalah
generasi baru Partai Golkar era reformasi, sehingga adanya manuver-manuver
Luhut sangat tidak diharapkan elemen-elemen tim sukses calon ketua umum Partai
Golkar.
Perkembangan terbaru Manuver Luhut
yang tercium oleh tim sukses lain, menyebabkan luhut salh tingkah, pertemuan
yang akan berlangsung di suatu lokasipun batal dikunjungi luhut, walaupun para
DPD I dan DPD II sudah berada di lokasi.
Dari situasi yang berkembang,
alangkah baiknya Jokowi maupun JK tidak ikut campur dalam Munaslub Partai
Golkar, karena Munaslub Partai Golkar hasilnya tidak akan ke lain hati, pasti
Ketua Umum terpilih akan membawa Partai Golkar merapat kepada Pemerintah, jadi
biarkan Munaslub berlangsung demokratis dan fair sebagai bagian proses
demokratisasi Partai Politik di Indonesia gaya Partai Golkar.
No comments:
Post a Comment