AHOK dan Loyonya KPK
Mencermati
kasus reklamasi dan kasus RSWW, sangat kontras perlakuan KPK terhadap Ahok
dibandingkan dengan , perlakuan KPK terhadap para tersangka kasus korupsi
diberbagai daerah, video-video youtube yang mulai bertebaran sedikit banyak ada
fakta-fakta yang walau dengan nada bergurau ada kaitannya dana kompensasi
pengembang dengan rencana kampanye 2017 , bisa buka link video ini menit ke 12.00 sd 12.06 https://www.youtube.com/watch?v=kFG0bilbNlo&feature=youtu.be
Posisi
Ahok sebagai Gubernur DKI dan akan mencalonkan kembali sebagai Gubernur DKI
mendatang jelas harus siap dengan segala serangan dari kubu-kubu lawan, namun
yang tak kalah penting langkah-langkah ahok dalam pengelolaan DKI terindikasi
banyak yang melangkahi aturan, yang secara langsung berdampak pada tata kelola
pemerintahan DKI.
Jika
melihat hasil penilaian Menpan RB pemerintahan DKI masih memiliki nilai CC,
penyerapan anggaran 2015 juga masih sangat rendah. Ini juga persoalan di DKI.
DKI
Jakarta sebagai provinsi yang memilikiSDA dan SDM yang mumpuni harusnya bisa
menjadi yang terdepan dalam pengelolaan agenda publik dan perbaikan pengelolaan
negara.
Namun
betapa mirisnya sampe saat ini belum banyak perubahan yang baru berubah gaji
PNS DKI menjadi yang terbesar di Indonesia, padahal segala kemudahan tampak
depan mata.
Melihat
berbagai fenomena yang ada, ada baiknya KPK kembali lagi menguatkan tekadnya
melakukan pemberantasan korupsi yang sangat nyata di depan mata, sehingga
kepercayaan kepada KPK dapat tumbuh lagi, jika KPK hanya menangkap OTT, maka
KPK sudah tidak layak lagi dilanjutkan, karena bekerja berdasarkan sadapan,
hanya memiliki alat yang canggih saja KPK bisa bekerja, karena itu perlu
perbaikan kerja KPK dalam rangka upaya penindakan kasus korupsi tidak pandang
bulu, ayo KPK jangan loyo! Kalau loyo KPK bisa bubar.
No comments:
Post a Comment