Tuesday, 31 May 2016

Panasnya Kursi Kapolri

PANASNYA KURSI KAPOLRI

Sebentar lagi Kapolri Badrodin Haiti akan memasuki usia pensiun, panas dingin siapa yang akan menduduki Kursi Kapolri berkembang liar diluar, unsur-unsur politik mulai meniupkan berbagai isu, siapa Jendral Bintang 3 yang layak menduduki Kursi Kapolri.
Jika Menengok ke belakang maka Kursi Kapolri adalah milik Wakapolri Komjen Budi Gunawan, sebagai orang yang sudah melakukan tes di Parlemen , karena desakan publik Presiden Jokowi membatalkan pencalonannya sebagai Kapolri, jika kembali lagi tes di Parlemen maka mengulang apa yang sudah dilakukan.
Calon Kapolri lainnya yang berpeluang ada Komjen Budi Waseso Kepala BNN, Komjen Tito Karnavian Kepala BNPT, Komjen Syafrudin Kalemdikpol, Irwasum Dwi Prayitno, Komjen Suhardi Alius  Sestama Lemhanas dan terbaru Irjen Ari Dono Kabareskrim yang sebentar lagi akan bertambah bintangnya menjadi 3.
Posisi Kapolri Badrodin Haiti, disejumlah kalangan istana diisukan akan diperpanjang, padahal institusi sekelas Polri , perpanjangan pensiun adalah kemunduran regenerasi, kita percaya siapapun itu yang menjadi Polri, institusi Polri akan tetap tegak, panasnya isu siapa calon Kapolri karena terlalu politisnya kita memandang Polri, Polri sering diposisikan sebagai Institusi yang bisa digunakan oleh Pimpinan Negara Untuk melaksanakan agenda politiknya. Padahal sejatinya kita harus memandang Polri sebagai institusi yang profesional sehingga pergantian di tubuh Kapolri adalah hal yang biasa dalam rangka Tugas Negara, sebagaimana falsafah sebagai abdi negara bekerja untuk kepentingan profesional bangsa dan negara.

Jika itu sudah menjadi pandangan kita, maka regenerasi di tubuh Polri kita tinjau sebagai regenrasi yang profesional di tubuh institusi negara yang berjalan secara profesional, kalau masih dilihat dari sisi politis maka mungkin kita selalu salah menempatkan Polri sebagai institusi Politis, padahal sejatinya Polri sudah berubah menuju profesional. semoga

loyonya KPK

AHOK dan Loyonya KPK
Mencermati kasus reklamasi dan kasus RSWW, sangat kontras perlakuan KPK terhadap Ahok dibandingkan dengan , perlakuan KPK terhadap para tersangka kasus korupsi diberbagai daerah, video-video youtube yang mulai bertebaran sedikit banyak ada fakta-fakta yang walau dengan nada bergurau ada kaitannya dana kompensasi pengembang dengan rencana kampanye 2017 , bisa buka link video ini menit  ke 12.00 sd 12.06 https://www.youtube.com/watch?v=kFG0bilbNlo&feature=youtu.be
Posisi Ahok sebagai Gubernur DKI dan akan mencalonkan kembali sebagai Gubernur DKI mendatang jelas harus siap dengan segala serangan dari kubu-kubu lawan, namun yang tak kalah penting langkah-langkah ahok dalam pengelolaan DKI terindikasi banyak yang melangkahi aturan, yang secara langsung berdampak pada tata kelola pemerintahan DKI.
Jika melihat hasil penilaian Menpan RB pemerintahan DKI masih memiliki nilai CC, penyerapan anggaran 2015 juga masih sangat rendah. Ini juga persoalan di DKI.
DKI Jakarta sebagai provinsi yang memilikiSDA dan SDM yang mumpuni harusnya bisa menjadi yang terdepan dalam pengelolaan agenda publik dan perbaikan pengelolaan negara.
Namun betapa mirisnya sampe saat ini belum banyak perubahan yang baru berubah gaji PNS DKI menjadi yang terbesar di Indonesia, padahal segala kemudahan tampak depan mata.

Melihat berbagai fenomena yang ada, ada baiknya KPK kembali lagi menguatkan tekadnya melakukan pemberantasan korupsi yang sangat nyata di depan mata, sehingga kepercayaan kepada KPK dapat tumbuh lagi, jika KPK hanya menangkap OTT, maka KPK sudah tidak layak lagi dilanjutkan, karena bekerja berdasarkan sadapan, hanya memiliki alat yang canggih saja KPK bisa bekerja, karena itu perlu perbaikan kerja KPK dalam rangka upaya penindakan kasus korupsi tidak pandang bulu, ayo KPK jangan loyo! Kalau loyo KPK bisa bubar.

Friday, 27 May 2016

Mou dan Politik Kekinian

Mou dan Politik Kekinian
Imam M Kamal
Sepekan ini isu seputar Jose Mourinho akan menjadi Manager Manchester United begitu santer, setelah Louis Van Gaal Gagal membawa MU Juara Liga dan Masuk Zona Eropa dan hanya juara Piala FA. Kehadiran Mou diharapkan mampu membawa MU masuk jajaran elit Liga Inggris kembali, setelah hampir 3 tahun gagal menjadi Juara, bahkan Tahun 2015-2016 dipermalukan oleh Tim sekelas Leichester City yang menjadi Kampiun.
Yang menarik adalah begitu bergairahnya Fans MU menanti kedatangan Mourinho padahal ketika Mou menangani Chelsea yang notabene saingan berat MU , tak jarang caci maki keluar dari mulut fans garis keras, bahkan sering disebut pelatih tukang parkir bus.
Politik Indonesia kekinian mirip mirip fans MU dalam menyikapi Mourinho, ada yang dulu saling caci maki, dan merasa tersinggung namanya dicatut, namun ternyata setelah munaslub bergandengan mesra mendayung bersama menikmati politik negeri ini, sungguh tipis antara benci dan suka.
Ada juga media yang selalu muji muji seorang kepala daerah, namun ketika semakin terbuka jejak kasus sang kepala daerah tersebut, serangan-serangan mulai dilancarkan, untuk membuka bobroknya pengelolaan daerah oleh kepala daerah tersebut, byang bekerja tanpa aturan tapi sama uang pengusaha betapa jelinya.
Ada juga kader partai yang cukup vokal tiba-tiba dipecat oleh partainya dari semua jenjang keanggotaan, jelas saja menyulut kontroversi yang panjang antara pendukung di medsos, tak jarang twitwar antara pendukung kader yang di pecat dan pendukung DPP, padahal partai tersebut dikenal prtai yang religius, yang tak kalah kagetnya begitu tipisnya antara suka dan benci, yang dulu puja-puji tiba-tiba caci maki bahkan disamakan dengan iblis padahal dia juga bukan Tuhan, disamakan dengan khalid padahal dia juga bukan Umar.

Ini semua dinamika politik yang terjadi dalam bangsa ini, semoga kita selalu waras bahwa pekerjaan bangsa ini sangat banyak tidak mungkin selesai dengan caci maki, dan buruk sangka, tapi energi bangsa ini harus ditujukan untuk membangun kesejahteraan bangsa dengan adanya keteladanan pemimpin yang siap berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa asing, jangan sampai pemimpin bangsa ini menjadi sapi perahan bangsa asing.

Thursday, 26 May 2016

TARIK MENARIK CALON PENGURUS DPP GOLKAR

TARIK MENARIK CALON PENGURUS DPP PARTAI GOLKAR
Imam M Kamal *)

Media online kemarin dihebohkan oleh bertebarannya calon-calon pengurus DPP Partai Golkar dibawah kepemimpinan Setnov, susunan pengurus ini banyak dikritik karena terlalu banyak mengakomodasi tim sukses setnov, bukan mengakomodasi para caketum yang kalah, apalagi jabatan-jabatan wakil ketua umum diwacanakan akan dihilangkan.
Digjayanya Setnov dan pengunduran diri Akom adalah dinamika politik yang berkembang di Golkar. Ini jelas menyebabkan kubu tim sukses Setnov merasa paling berjasa sehingga pos-pos strategis diambil oleh kubu tim sukses Setnov.
Dinamika penyusunan pengurus DPP Partai Golkar jangan sampai menyebabkan terjadinya perpecahan karena kurang akomodatifnya susunan pengurus DPP Partai Golkar.
Jika melihat perjalanan partai Golkar selama ini bisa jadi banyak pengurus Golkar yang hanya tertera di daftar pengurus tetapi kerja untuk partainya kurang, padahal jika diberikan kepada pengurus pengurus muda yang dinamis yang cukup banyak tersebar di partai Golkar. Untuk itu sebaiknya tim formatur harus mampu mengakomodasi seluruh pihak dari tim sukses caketum dalam rangka memperkuat kekuatan partai golkar dalam menghadapi Pemilu 2019 yang akan semakin keras.
Tarik menarik penyusunan pengurus DPP Partai Golkar pada akhirnya akan diterima secara dewasa oleh kubu-kubu tim sukses selama , model akomodasinya kubu setnov adil, tidak terlalu didominasi kubu setnov saja.
Ada 3 hal yang perlu dipikirkan :
Pertama, Mengakomodasi kaum muda di pengurus DPP Partai Golkar minimal muda vs tua , 50% vs 50% dalam kepengurusan.
Kedua, Sirkulasi elit yang jadi Caleg-Caleg, berikan kaum muda kesempatan, jangan sampai yang sudah 3 periode masih dipasang.
Ketiga, mulai merumuskan pola “ konvensi Capres Golkar” jangan sampai Golkar tidak punya Capres, amat memalukan Partai sekelas Golkar tidak punya Capres.
Semoga Partai Golkar dibawah Ketum Setnov bisa mengarungi Pemilu 2019 lebih baik daripada ARB dan JK, tinggal bagaimana Setnov mengelola kader-kader potensial untuk bersama-sama bekerja keras menghadapi Pemilu 2019

Wednesday, 25 May 2016

Syafrie Sudah Lewat Masanya

Syafrie Sudah Lewat Masanya
Imam M Kamal *)

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017, akan berlangsung pada 15 Februari 2017 sesuai jadwal yang telah di Launching KPU Republik Indonesia, calon-calon sudah mulai bermunculan diantaranya pertahana Basuki T Purnama (Ahok), Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, Nahrawi , M. Indrus, Adhyaksa Dault , Syafrie Samsuddin, bahkan Ridwan Kamil dan Tri Rismaharini pun ikut dimunculkan, dll.
Jelang Pilgub DKI ada hal yang perlu dicermati, sesuai UU Khusus DKI nomor 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, mensyaratkan pemenang pilgub harus 50 % +1, Dalam Pasal 10 “Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dipimpin oleh satunorang Gubernur dibantu oleh satu orang Wakil Gubernuryang dipilih secara langsung melalui pemilihan umumKepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dan Pasal 11 (1) “Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang memperoleh suara lebih dari 50% (lima puluhpersen) ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih” sedangkan UU nomor 8 Tahun 2015 Pasal 109 (1) “Pasangan Calon Gubernur dan Calon WakilGubernur yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur terpilih” . Pemenang pilkada adalah yang tertinggi, berapapun selisihnya, sehingga perlu harmonisasi antara UU nomor 8 Tahun 2015 dengan UU Khusus DKI nomor 29 Tahun 2007.
Kembali lagi pada persaingan DKI-1, sebagai provinsi yang sangat strategis persaingan diprediksi akan sangat ketat, dan muncul calon-calon yang potensial, menarik dicermati adalah santernya partai Gerindra akan mencalonkan Syafrie Syamsudin, untuk melawan Ahok dalam Pilkada DKI nanti, rencananya akan dideklarasikan setelah  usai lebaran nanti.
Jika dicermati langkah Gerindra mendorong Syafrie Syamsudin menjadi calon Gubernur DKI, adalah langkah yang berani hal ini karena , pertama Syafrie Syamsudin sudah lama tenggelam dalam dunia politik DKI, jika dulu waktu jadi Pangdam Jaya, Syafrie mencalonkan Gubernur DKI, tentu cerita lain lagi, dimana ketika itu Dwi fungsi ABRI masih kuat. , Kedua Upaya penggalangan dukungan buat syafrie masih ada waktu, namun peta politik Jakarta yang dinamis harus disiasati oleh Tim Syafrie. Ketiga Calon-calon dari Parpol lain, jika memasukan figur-figur populer yang kekinian, misalnya Risma, Ganjar Pranowo, dll, harus disikapi secara serius, karena persaingangan makin keras.

Namun demikian kehadiran syafrie juga bisa menjadi testing of the water, apakah figur-figur TNI/Polri menjadi calon kepala daerah masih laku di mata pemilih, atau figur-figur yang “populer” dan bisa menyalurkan dana-dana segar pada saat pemilihan saja yang masih laku, kita semua sangat prihatin Pilkada Serentak masih diwarnai politik uang, yang tidak pernah bisa diungkap secara tuntas, padahal sejatinya Pilkada serentak ini adalah upaya mencari pemimpin terbaik yang memiliki program jelas dan terarah, semoga, di DKI kita bisa menghasilkan figur-figur yang lebih baik lagi, bukan figur-figur yang manipulatif.

Friday, 20 May 2016

Toko Online Untuk Mustofa Brother Foundation

Seiring perjalanan waktu, kami dari Mustofa Brother Foundation untuk mendanai kegiatan memanfaatkan sejumlah komoditas yang bisa dikirim dengan dikemas, maka diwadahi oleh toko online, kami siap mengantarkan pesanan lewat jasa pengiriman, produk-produk yang sudah kami siapkan :
1. Jus Honje
2. Jambal Roti
3. Kecap Jago
4. Gula Kawung
5. Kopi Ek Bouw
Ini sebuah ikhtiar kami dari Mustofa Brother Foundation. kalau menunggu kaya mungkin kapan kita bisa membantu sesama, ikhtiar ini tentunya akan terus disempurnakan, insya Allah seluruh keuntungan akan kami gunakan sesuai peruntukannya mendanai kegiatan mustofa brother foundation, semoga Allah Swt meridhai setiap gerak langkah kita semua amiin

info produk : 0813-1350-7327

Bangkitlah Bangsaku

Hari Kebangkitan Nasional

20 Mei selalu diperingati oleh Bangsa Indonesia sebagai hari kebangkitan Nasional, Jelang HUT RI ke 71, bangsa ini masih jauh dari amanat para pendiri bangsa, membentuk suatu pemerintahan, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan  kehidupan bangsa.
Dua minggu ini kita dihadapkan pada fakta-fakta yang menyayat hati, pemerkosaan yuyun yang dilakukan oleh belasan orang yang masih remaja dalam keadaan mabuk, pembunuhan dosen, pemerkosaan balita, pembunuhan mahasiswi UGM, Pembunuhan Eno yang sangat keji. Sedangkan elit disuguhi kasus Reklamasi yang seakan ada saling melindungi, narkoba kepala daerah, Pembebasan sandera abu sayyaf, geliat PKI yang oleh sebagian orang dianggap ketakutan yang berlebihan.
Bangsa ini , adalah amanat para pendiri bangsa, para pendiri bangsa sudah sepakat arah bangsa ini tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Para pendiri bangsa sudah bersama-sama bersatu untuk menegakan Negara Kesatuan Republik Indonesia, hanya orang-orang yang gelap mata hatinya yang menyebabkan bangsa ini terus terpuruk.
Kekayaan sumber daya alam tidak mendorong kesejahteraan rakyat. Kekayaan sumber daya manusia masih jauh tertinggal dari negara lain. Insfrastruktur masih didanai oleh dana-dana hutang, padahal BLBI Trilyunan rupiah menguap entah kemana. Berbagai macam “mafia” mengusai sendi-sendi ekonomi bangsa, bangsa ini harus bangkit dari situasi-situasi keterpurukan.
Bangsa ini akan tegak jika , memiliki pemimpin yang mampu berdiri tegak terhadap bangsa lain, tidak banyak mengutang, karena mengutang pada zaman sekarang penuh konsekuensi, yang pada akhirnya generasi berikutnya diwarisi hutang, kapan melaksanakan pembangunan ? ditambahlah beberapa kepala daerahnya terlibat upaya korupsi.
Perbaikan tatanan bangsa ini, harus dimulai oleh leadership pemimpinnya, pemimpin yang berwibawa, tegas, tidak asal bicara tanpa data dan fakta. Proses politik bangsa ini akan terus bergulir, namun jika seluruh komponen bangsa ini masih tertipu pencitraan-pencitraan para pemimpinnya, bangsa ini tak akan pernah maju, akan tetap menjadi budak-budak para pemberi hutang.

Bangsa ini harus berani memutus mata rantai masa lalu, harus bangkit memanfaatkan kekayaan alamnya untuk kesejahteraan bangsanya. Sudah tidak zamannnya lagi kekayaan alam dijual murah kepada negara asing, dapat royalti ala kadarnya, sungguh penghinaan sebagai sebuah bangsa yang berdaulat. Kita sebagai orang-orang yang diwarisi para pendiri bangsa, harus berani berkata tidak atas segala penyimpangan yang terjadi mulai saat ini, ketika semua komponen bangsa memperingati hari kebangkitan nasional, mari kita bangkit bersama, demi bangsa Indonesia yang adil dan beradab, mari kita majukan bangsa Indonesia agar sejajar dengan bangsa lain. Mari kita sikat mafia-mafia yang merusak ekonomi bangsa, tegakkan keadilan demi kemajuan bangsa. Selamat hari kebangkitan Nasional Bangsaku! Kami siap menjadi salah satu panji-panji demi kemajuan bangsa!

Thursday, 19 May 2016

Ngabuburit song

https://www.youtube.com/watch?v=k3ndlEDszoI&list=PLKIOiDMe7rDn9njfZs35kgOFnBvSWVzSR&index=13

Jokowi dan Golkar 2019

Jokowi dan Golkar 2019

Media online kemarin ini, menurunkan berita kemungkinan besar pada Pemilu 2019, Golkar mendukung Jokowi sebagai kandidat Presiden, manuver Golkar disinyalir untuk menegaskan posisi partai Golkar dalam Pemerintahan Jokowi-JK, sebagaimana kita pahami bahwa MK sudah mengamanatkan bahwa Pilpres dan Pileg 2019 adalah Berlangsung serentak, sehingga Parpol harus sudah menyiapkan calon presiden atau calon wakil presiden.
Ini menjadi Pekerjaan Rumah Parpol-parpol siapa tokoh Parpol yang disiapkan untuk menjadi Calon Presiden dan Wakil Presiden, apalagi pada pelaksanaannya akan menarik apakah ada preferensi pemilih antara pemenang pemilu dengan pemenang Pilpres jika dilaksanakan serentak.
Kembali lagi pada persoalan Jokowi dan Golkar 2019, manuver Golkar adalah wajar, terpilihnya Setya Novanto yang dianggap beberapa pengamat tidak memiliki daya jual untuk menjadi Calon Presiden, juga Golkar sebagai salah satu partai papan atas, yang belum pernah memenangkan Pilpres, menjatuhkan pilihan pada calon inkumben Jokowi, sebuah pilihan rasional. Namun demikian Golkar juga harus mempertimbangkan calon yang akan diusung PDI Perjuangan, apakah Jokowi akan diusung juga oleh PDIP hanya Allah Swt dan Megawati lah yang tau. Namun jika melihat hubungan Jokowi dengan PDIP selama ini tampaknya Jokowi tidak akan dicalonkan lagi oleh PDIP, celah ini yang sedang coba dimanfaatkan oleh Partai Golkar.
Pergantian kabinet yang mungkin akan berlangsung secepatnya pasca Munaslub Golkar, akan terlihat kemana arah politik Presiden Jokowi, apakah akan memperkuat kedudukan politik PDIP dengan menyingkirkan menteri-menteri yang tidak diinginkan PDIP atau akan memperkuat Golkar dengan memasukan orang-orang Golkar kedalam kabinet, atau akan menggabungkan antara keinginan PDIP dengan Golkar.
Namun Perkembangan politik di negeri ini masih jauh dari sempurna Parpol masih sangat tergantung pada kekuasaan sehingga, kemandirian Parpol masih jauh panggang dari apinya. Ini PR besar penguatan kelembagaan Parpol , selain masalah kasus korupsi kader-kader parpol yang jadi anggota legislatif maupun kepala daerah. Sehingga PR tersebut harus diselesaikan Parpol untuk menghadapi masa depan yaitu Pemilu dan Pilpres 2019.

Wednesday, 18 May 2016

Mukjizat Poligami

https://www.youtube.com/watch?v=IhYCidxUUiw

Kiat-Kiat Bahagia di Zaman Fitnah

https://www.youtube.com/watch?v=aI432JSs0RU

PILGUB TAK HARUS LANGSUNG OLEH RAKYAT

PILGUB TAK HARUS LANGSUNG OLEH RAKYAT
Imam M Kamal *)

Beberapa minggu kemarin di media cetak maupun online, ada berita ajuan anggaran pelaksanaan Pemilihan Gubernur Jawa Barat Tahun 2018 senilai 3 Trilyun, angka tersebut merupakan ajuan KPU Jawa Barat 1,8 Trilyun, Bawaslu Jabar hampir 1 Trilyun dan 200 milyar ajuan pihak kemananan TNI-Polri.
Besarnya anggaran Pilgub secara langsung akan mengambil pos-pos belanja dalam APBD Provinsi Jawa Barat, ini sungguh sangat memberatkan. APBD Jawa Barat Tahun 2016 sekitar 29,4 Trilyun sehingga jika dihitung 10 % APBD habis digunakan untuk Pilkada, dimana hasil Pilkada langsung tidak akan berbeda jauh kualitasnya dengan Pilkada lewat DPRD.
Sebagai orang yang selalu prihatin dengan buruknya infrastruktur pendidikan, dana 3 trilyun bisa membiayai 30.000 ruang kelas baru. Apalagi sesuai amanat UU 23 tentang Pemerintahan Daerah, SMA menjadi tanggungjawab Pemerintahan Provinsi, ini tentu akan menambah beban anggaran APBD tingkat provinsi.
Kita sering diadukan argumen bahwa pemilihan lewat DPRD tidak demoratis, tidak melibatkan rakyat secara langsung, namun pada dasarnya rakyat sudah diberikan pilihan langsung lewat pemilu, sehingga wakil-wakil rakyatlah yang bertugas memilih gubernur dan wakil gubernur. Ini tentu akan memotong lamanya pelaksanaan pilkada, dimana sering agenda pembangunan terhambat karena semua terkonsentrasi pada pelaksanaan Pilkada.
Kedua Penguatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat sebagai koordinator Pemerintahan di tingkat Kabupaten/Kota sudah seharusnya memiliki kewenangan lebih besar sehingga bupati dan walikota tunduk patuh, selama ini sering terjadi adanya pembangkangan dari walikota dan bupati ketika bupati dan walikota berbeda partai dengan Gubernur.
Ketiga secara ekonomi pilkada langsung ada putaran uang yang beredar, baik diantara tim sukses, maupun honor penyelenggara, belanja barang dan jasa, hal ini secara ekonomi baik, namun jika kita ingin menjadi bangsa yang maju, hal yang pertama harus dimajukan adalah pendidikan, jangan terus terjebak oleh kata-kata demokrasi, pada akhirnya bangsa kita berjuang terus demokrasi, bangga dengan julukan paling demokratis, namun kebanggaan yang semu, karena sejatinya kebanggan itu adalah majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, juga tingkat keimanan dan ketaqwaan, kadang pilkada langsung meracuni masyarakat dengan praktek-praktek politik uang, yang ada tapi tak dapat dibuktikan.

Akhirnya semoga kita terus dibukakan mata, bahwa kita harus berani memajukan pendidikan bangsa ini, jangan terus terjebak kata-kata demokratis, dimulai pertama Pilgub bisa lewat DPRD atau Presiden menunjuk Gubernur. Sementara Cukup Pemilu, Pilpres dan Pilbup dan Pilwalkot.

Tuesday, 17 May 2016

4 Hadist Dasar Seluruh Adab Mulia

https://www.youtube.com/watch?v=06HMM2CNSwA

Setnov dan Masa Depan Golkar

SETNOV DAN MASA DEPAN PARTAI GOLKAR
Imam M Kamal *)

Selasa Pagi ini 17 Mei 2016, Partai Golkar resmi memiliki ketua umum baru yaitu Setya Novanto (Setnov), setelah dilanda kisruh yang cukup lama kubu ARB dan Agung, Partai Golkar berhasil melaksanakan Munaslub di Bali. Terpilihnya Setnov seakan melanjutkan duet ARB-Setnov, dulu ARB Ketum, Setnov Ketua DPR, sekarang ARB Ketua Dewan Pembina, Setnov Ketua Umum.
Terpilihnya Setnov , bisa dianggap juga sebagai kesuksesan kubu Luhut men-gol-kan jagoaannya, sebagaimana diungkapkan Presiden Jokowi, Luhut melakukan gerakan-gerakan politik mendukung salah satu Caketum.
Dukungan Luhut terhadap Setnov akhirnya berbuah manis, semanis dukungan Setnov kepada Pemerintahan Jokowi-JK, terpilihnya Setnov dalam Munaslub, mengakhiri konflik Golkar kubu ARB dan Agung, namun jika melihat perkembangan Politik kedepan , Setnov kurang memiliki daya jual untuk menjadi Calon Presiden pada Pemilu 2019 mendatang, hal ini tentu harus dipertimbangkan kembali oleh Partai Golkar, bagaimana menyiapkan model Konvensi Calon Presiden, sehingga bisa menaikan posisi tawar partai Golkar.
Ada 5 hal yang harus disiapkan Setnov dan Partai Golkar menyambut Pemilu 2019 :
Pertama, hampir pasti Setnov bukan Calon Presiden, sehingga Partai Golkar harus mengusung Calon Presiden yang memiliki elektabilitas tinggi, kalau calonnya Setnov, tampaknya daya jualnya masih sangat rendah, sehingga Partai Golkar perlu memikirkan model yang tepat, apakah konvensi atau mendukung calon yang ada.
Kedua , munculnya Parpol-parpol baru yang akan menggusur suara partai Golkar. Ini tentunya Setnov dan jajaran Partai Golkar harus kerja keras, menghadapi kerasnya Pemilu 2019 mendatang.
Ketiga, meminimalisir kader-kader partai Golkar agar tidak terjerat kasus korupsi KPK,karena tahun-tahun kedepan adalah tahun pemilu dimana isu-isu sensitif akan digunakan lawan politik untuk mendegradasi parpol lainnya.
Keempat, arah kebijakan partai yang mendukung pemerintahan Jokowi-JK, sebagaimana hasil Munaslub, harus dimanfaatkan Partai Golkar untuk menguatkan posisi politik dalam menghadapi Pemilu 2019.
Kelima , harus adanya sirkulasi elit , sudah cukup banyak aleg-aleg partai Golkar yang sudah 3 periode, sebaiknya segera digantikan oleh kader-kader muda potensial, untuk menghadapi persaingan ketat di Pemilu 2019.

Semoga Partai Golkar dibawah Ketum Setnov bisa mengarungi Pemilu 2019 lebih baik daripada ARB dan JK, tinggal bagaimana Setnov mengelola kader-kader potensial untuk bersama-sama bekerja keras menghadapi Pemilu 2019. 

Monday, 16 May 2016

ADU KUAT POROS CENDANA VS ISTANA

ADU KUAT POROS CENDANA VS  ISTANA
Imam M Kamal *)
Dalam hitungan jam kedepan, Munaslub Golkar akan mengadakan pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, Munaslub ini adalah Munaslub yang paling banyak calonnya, hampir sama dengan pelaksanaan konvensi Partai Golkar medio 2004, persaingan antar calon ketua umum partai golkar ini tidak lepas masuknya berbagai kepentingan. Kepentingan yang terkesan ditutupi adalah kepentingan Istana, dimana Luhut maupun JK memiliki kepentingan dengan calon terpilih, pihak lain yang berkepentingan adalah Cendana, sebagai ahli waris Pak Harto sebagai pendiri Golkar, anak-anak pak harto mbak titiek dan mas tommy terlihat cukup aktif memberikan dukungan kepada salah satu calon.
Adu Kuat Poros Cendana vs Istana digawangi calon ketua umum Ade Komarudin Vs Setya Novanto, Adu Kuat ini disinyalir, untuk melindungi kepentingan masing-masing poros kekuatan, namun adu kuat antara poros cendana vs istana, masih mungkin bisa diimbangi oleh calon ketua umum lainnya yang mendapat dukungan luas dari mantan Ketua Umum Akbar Tanjung, dll.
Munaslub Golkar tentunya menjadi munaslub yang cukup mahal dan menguras energi para caketum, maklum Golkar sebagai partai papan atas, banyak mengundang berbagai kepentingan, kepentingan politik maupun bisnis sejatinya.
Golkar sebagai salah satu partai papan atas, tentunya persaingan antar poros akan semakin mengkristal pada pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, diprediksi 3 Caketum yang akan masuk putaran grand final, Ade Komarudin, Setya Novanto , dan Airlangga Hartarto.
Semoga persaingan Caketum Golkar dapat berlangsung aman, dan membawa perbaikan kehidupan berdemokrasi di Indonesia, walaupun harga mahal Munaslub Golkar tidak bisa ditawar.

Friday, 13 May 2016

Hikmah Perang Uhud

Hikmah Perang Uhud
https://www.youtube.com/watch?v=Ml39Q50OL20

LEARN TO PEACE

LEARN TO PEACE
Imam M Kamal *)
Say: 'I am only a man like you, who revealed to me: "that your Allah is One God". Those expecting an encounter with his Lord let him do righteous good deeds, and let him not associate anyone in the worship of his Lord " , QS AL KAHF: 110
Lust makes us often losing my mind, we should willingly through each episode of life, our life is full of turmoil, but the turmoil of the biggest is related to faith, how many people who have not been able guidance, really lucky we are born as Muslims, but it is unfortunate muslimnya us many derivatives, so that the degree of excavation of Islamic values ​​obtained only small, whereas the actual current time we are occupied with work and daily life.
It is time back we Riview course of our lives have we willingly live a life episode, we'll eventually come back to God, the thorns of life that came and went to shake the faith of course, we have to re-open the pages of the journey of the Prophet Muhammad, as human a revelation that brings Muslims be faithful and devoted, godly faith through righteous deeds and monotheism is a journey in order to reach Ridha Allah, that we return someday to the presence of Allah in a state of the lucky ones.

How many rupiah, rupaih, the dollars that has blinded our way of life as a human being, for the sake of our wallets mortgaging our beliefs,  we really carefully refuge of the weak against temptation, may we continue to learn willingly undergo life episode, Aamiin

Thursday, 12 May 2016

AKOM DAN SETNOV DIGOYANG

AKOM DAN SETNOV DIGOYANG
Imam M Kamal *)

Persaingan kursi Ketua Umum Partai Golkar yang akan berlangsung 15-17 Mei 2016 di Bali, semakin panas, perkembangan terbaru adalah manuver-manuver calon Ketua Umum bertemu pemilik suara DPD I dan DPD II yang diketahui oleh Tim sukses lainnya dan dilaporkan ke komisi etik, kedua calon Ketua Umum itu adalah calon yang digadang-gadang bakal menduduki kursi Ketua Umum Partai Golkar yaitu Ade Komarudin (Akom) dan Setya Novanto (Setnov).
Perebutan kursi ketua umum Golkar pada Munaslub ini memiliki aturan-aturan yang sedikit berbeda dengan Munas-Munas Golkar sebelumnya, ada komisi etik dan larangan calon ketua umum bertemu pemilik suara DPDI dan DPD II sebelum Munas digelar, larangan mendirikan partai baru jika kalah munaslub, mereka hanya diberi tiga kali kesempatan terbuka dengan pemilik suara yaitu di medan, surabaya, dan bali, dan beberapa aturan lainnya yang diharapkan seluruh kandidat berjuang dengan modal yang sama sebelum Munas.
Namun namanya juga perebutan kekuasaan , selalu ada manuver-manuver yang terjadi, dalam hal ini titik tekan berada pada kubu Setnov dan Akom, dimana kedua calon ini dinilai yang paling potensial memenangkan kursi Ketua Umum Partai Golkar, Isu-isu pemerintah ikut campur dengan dukungan Luhut terhadap Setnov, disisi lain isu berkembang Pemerintah lebih dukung Akom sebagai Ketua DPR untuk mengendalikan DPR, tentunya isu-isu itu bisa benar atau tidak, tapi jelas Pemerintah berkepentingan terhadap hasil Munaslub Partai Golkar.
Goyangan terhadap Akom dan Setnov akan semakin keras dengan semakin dekatnya pelaksanaan munaslub, untuk itu kepiawaian Akom dan Setnov sedang diuji, apakah bisa lolos atau gagal. Isu-isu yang berhembus bisa saja dilakukan oleh kubu tim sukses lain agar Akom dan Setnov kena sanksi, ini tentunya harus disikapi dengan cerdas oleh tim sukses akom dan setnov jangan sampai menanggapinya dengan menyerang pihak lain lagi, hal itu sebagai contoh yang buruk.

Persaingan Ketua Umum Partai Golkar pada Munaslub ini, sedikit banyak menambah gairah politik Partai Golkar, walaupun Pekerjaan Rumah Ketua Umum Partai Golkar Terpilih sangat berat membawa Partai Golkar berjaya di Pemilu 2019 dan Membawa Calon dari Partai Golkar terpilih menjadi Presiden dan atau Wakil Presiden, kita tunggu saja siapa yang menang di Munaslub Partai Golkar.

Wednesday, 11 May 2016

Kita dan Rumah Besar Bangsa Indonesia

Kita dan Rumah Besar Bangsa Indonesia
Jelang 71 Tahun HUT RI, Pekerjaan rumah bangsa Indonesia sebagai amanat para pendiri bangsa masih jauh panggang dari api.
Persoalan bangsa Indonesia yang terbesar adalah lemahnya kepemimpinan bangsa ini untuk mengelola kekayaan alam yang ada di NKRI untuk kesejahteraan bangsa Indonesia, yang ada pemimpin bangsa bekerjasama dengan investor asing dengan bagi hasil yang sama sekali tidak masuk akal.
Persoalan ideologi bangsa harusnya sudah selesai ketika Pemilu 1955, namun karena ada pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap kekuasaan, Bangsa ini mengalami masa kegelapan .
Reformasi 98 dianggap sebagai era kebangkitan selanjutnya bangsa Indonesia, namun maraknya kasus korupsi, skandal BLBI, skandal century, terorisme seolah bangsa Indonesia tidak keluar dari belenggu cengkraman asing, agar bangsa Indonesia tidak mandiri dalam pengelolaan kekayaan alam.
Pilpres 2014 menjadi pilpres terlama yang dialami bangsa ini, kubu pro jokowi dan pro prabowo sampai saat ini masih aktif bertempur dalam isu-isu yang terjadi di masyarakat, hal ini positif dalam rangka mengkontrol peran pemerintahan Jokowi-JK , namun bagi kalangan yang tidak suka dianggap sebagai kegaduhan yang tidak perlu.
Kita dan Rumah Besar Bangsa Indonesia, harus berperan aktif dalam ikut terlibat dalam penyelesaian persoalan bangsa yang ada di depan dan sekitar lingkungan kita, kita juga harus aktif mendorong pemimpin bangsa untuk mampu mengelola kekayaan alam untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Kita meyakini jika pemimpin bangsa mampu mengelola kekayaan alam bangsa Indonesia, bangsa Indonesia akan sejahtera sesuai dengan amanat pendiri bangsa, walaupun kita sadari musuh-musuh dari dalam yang selalu mengintai sebagai agen-agen ganda yang bekerja demi kepentingan asing tak akan pernah setuju bangsa Indonesia mandiri dengan kekayaan alam yang melimpah ini.
Kita dan Rumah Besar Bangsa Indonesia harus berdiri kokoh melawan segala bentuk intervensi asing dalam pengelolaan bernegara , berdaulat diatas kaki sendiri, kerja sama internasional diperlukan dalam kedudukan yang sama tinggi, duduk sama rendah, bukan pada posisi kita bangsa Indonesia sebagai hamba asing.
Kita dan Rumah Besar Bangsa Indonesia harus tetap terbuka terhadap berbagai ideologi yang berkembang, harmonisasi adalah tidak adanya pemaksaan terhadap keyakinan lain, semua harus tunduk dan patuh terhadap hukum , tidak ada lagi pemalsuan dukungan pendirian tempat ibadah, semua bergerak dalam koridor hukum positif bangsa Indonesia.

Kita dan Rumah Besar Bangsa Indonesia harus menjadi tempat berteduh seleuruh elemen bangsa, untuk mewujudkan cita-cita dan amanat para pendiri bangsa, semoga.

Tuesday, 10 May 2016

LUHUT dan Munaslub Golkar

LUHUT dan Munaslub Golkar
Imam M Kamal *)

Jelang Munaslub Partai Golkar, dihebohkan dengan santernya isu, Menkopolhukham Luhut mengumpulkan pemilik suara DPD I dan DPD II Partai Golkar, untuk mendukung Calon Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Bahkan membuat berang tim sukses calon Ketua Umum lainnya.
Keterlibatan Luhut dalam Munaslub Partai Golkar jelas sangat berkepentingan, hal ini dikarenakan peran Luhut sebagai tangan Kanan Presiden Jokowi, harus memastikan bahwa Ketua Umum Yang terpilih adalah Orang yang aman dalam mndukung Pemerintahan Jokowi-JK.
Hal ihwal dukungan Luhut kepada Setya Novanto, jika diurut kebelakang ketika ramenya kasus Papa Minta Saham sepertinya ada benang merah, dari putaran yang beredar di Publik nama Luhut sering diucapkan oleh Setnov, jadi wajar Luhut dekat dengan Setnov begitupun sebaliknya.
Keterlibatan Luhut dalam hal ini notabene kepanjangan tangan Pemerintah cukup mengundang berbagai kecaman dari unsur yang mengharapkan Munaslub Partai Golkar berlangsung Fair tanpa campur tangan pemerintah, walaupun jika pada akhirnya Siapapun yang terpilih Ketua Umum Partai Golkar membawa Golkar merapat kepada Pemerintah, tapi proses Munaslub sangat mereka inginkan berlangsung demokratis dan membawa perbaikan bagi Partai Golkar kedepan, apalagi calon-calon Ketua Umum Partai Golkar adalah generasi baru Partai Golkar era reformasi, sehingga adanya manuver-manuver Luhut sangat tidak diharapkan elemen-elemen tim sukses calon ketua umum Partai Golkar.
Perkembangan terbaru Manuver Luhut yang tercium oleh tim sukses lain, menyebabkan luhut salh tingkah, pertemuan yang akan berlangsung di suatu lokasipun batal dikunjungi luhut, walaupun para DPD I dan DPD II sudah berada di lokasi.

Dari situasi yang berkembang, alangkah baiknya Jokowi maupun JK tidak ikut campur dalam Munaslub Partai Golkar, karena Munaslub Partai Golkar hasilnya tidak akan ke lain hati, pasti Ketua Umum terpilih akan membawa Partai Golkar merapat kepada Pemerintah, jadi biarkan Munaslub berlangsung demokratis dan fair sebagai bagian proses demokratisasi Partai Politik di Indonesia gaya Partai Golkar. 

Ada Apa Dengan Saut ?

Ada Apa Dengan Saut ?
Imam M Kamal *)
Pernyataan Kalap Saut Situmorang tentang HMI yang menyulut kontroversi , tidak lahir dengan sendirinya, sebagai orang yang lama malang melintang didunia per-BIN-an tentunya sudah mempertimbangkan bahwa pernyataan itu akan mudah ‘dimintamaafkan” apalagi Saut tau benar tokoh-tokoh HMI adalah tokoh yang punya jiwa besar seperti Prof. Mahfud MD, pernyataan yang terlontar akan cepat hilang.
Namun apabila dicermati , pernyataan saut bukan sembarang pernyataan, pernyataan yang penuh tendensi dan sebagai testing of water, seandainya tidak ada reaksi berlebihan dari HMI dan para Alumninya, apakah Saut akan minta maaf, saya yakin tidak!
Pernyataan Saut adalah pernyataan yang tidak mencerminkan seorang Komisioner KPK, lebih mirip pernyataan orang-orang yang mencari musuh, jika memang pernyataan itu berasal dari keteledoran diri, maka sudah saatnya saut diperiksa oleh etik, karena kerja komisioner KPK tidak berdasar asumsi atau praduga tapi harus berlandaskan fakta dan bukti. Jika kita melihat kasus-kasus yang ditangani KPK, betapa banyak kasus-kasus yang masih belum selesai dan belum tuntas, alangkah bagusnya jika saut bekerja menyelesaikan kasus-kasus tersebut, bukan menambah keruh suasana kehidupan berbangsa dan bernegara.

Saut telah menggunakan fasilitas negara sebagai komisioner KPK untuk menebar kebencian kepada HMI, padahal kerja komisioner KPK bukan pada asumsi, tapi harus didukung fakta dan bukti serta korupsi sangat berkaitan erat dengan peran individu, bukan hasil dari kaderisasi sebuah kelompok, ini penting untuk diingatkan dan Saut harus siap meneriman konsekuensi logis.Alangkah baiknya HMI terus melakukan pelaporan terhadap kasus Saut, agar kasus Saut diusut sampai tuntas, dan  Saut merasakan kedudukan yang sama didepan hukum, demikian.

Monday, 9 May 2016

Melangkah Bersama, Berdaya Bersama

Melangkah  Bersama, Berdaya Bersama
Memberdayakan masyarakat caranya sangat mudah dengan membeli produk-produk mereka, memang produk masyarakat kita belum eye catching, namun dengan kita membeli produk-produk mereka , mereka akan punya modal untuk mengemas lebih baik lagi, ingatlah kita akan sejarah samsung, waktu produksi pertama kali jauh dari sempurna, namun karena masyarakat korea cinta produk dalam negeri akhirnya samsung bisa mendunia, karena itu penting dipahami oleh kita untuk membeli produk-produk dalam negeri.
Yang Kita Jual adalah Oleh-Oleh Pangandaran dan Produk asli masyarakat Pangandaran, Jus Honje, Jambal Roti, Kecap Cap Jago, dan Gula Kawung. Sebentar lagi Sambel Rujak Cibolang, untuk harga mungkin lebih mahal dibanding pasaran hal ini harga dari Penghasil ditambah keuntungan, dimana seluruh keuntungan akan disalurkan pada program Mustofa Brother Foundation. Belilah produk-produk asli pangandaran, untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat di Pangandaran melalui Mustofa Brother Foundation.
Selain Beli Produk bisa juga langsung donasi bisa lewat :
Transfer ke Rekening :
BRI KCP Pangandaran,  Nomor : 0542-01-010638-506 an. Imam Mustofa Kamal

Segala donasi akan dipublikasikan tiap bulan, sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap donatur.
konfirmasi Donasi : 0813-1350-7327

Lanjutan Maju Mundur Cantik Munaslub Golkar

Lanjutan Maju Mundur Cantik Munaslub Golkar
Imam M Kamal *)

Perhelatan Munaslub Golkar sudah beberapa kali terjadi perubahan jadwal yang terbaru akan dilaksanakan 15-17 Mei 2016, dari berbagai perubahan yang terjadi lebih pada pencocokan jadwal dengan kegiatan Presiden Jokowi, Maju Mundur Cantik Munaslub Golkar karena kehadiran Presiden Jokowi dinilai sangat penting dalam munaslub Golkar, apalagi banyak yang mengaitkan hasil Munaslub Golkar, memiliki relevansi dengan rencana pergantian menteri kabinet kerja Jokowi-JK.
Daftar Calon Ketua Umum Partai Golkar ada nama : Ade Komarudin, , Aziz Syamsudin, , Mahyudin, , Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, Priyo Budi Santoso, Indra Bambang Utoyo, dan Airlangga Hartarto.
Partai Golkar, partai yang mengandalkan kepiawaian politik dan kekuatan modal sehingga pertarungan berlangsung akan sangat sengit, para calon tentunya sudah mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang terjadi, transaksi pemilihan yang diharapkan berlangsung musyawarah mufakat, namun konstelasi di Partai Golkar selalu dinamis termasuk mundurnya Idrus Marham dan Tommy Soeharto.
Munaslub kali ini sangat menarik setelah Golkar terbelah kubu Aburizal dan Kubu Agung Laksono, Calon yang tampil sudah mewakili generasi baru Partai Golkar, tentunya ini proses politik yang diharapkan berlangsung sukses dan tidak menyebabkan munculnya Parati-Partai baru yang digawangi mantan Golkar yang kalah pemilihan Ketua Umum. Pernyataan Aburizal beberapa kali mengaharapkan siapapun yang terpilih tidak sampai munculkan Partai Baru.
Geliat politik para calon Ketua Umum Golkar, dalam Munaslub ini dari 8 orang calon ketum tampaknya ada 4 yang berpeluang besar Pertama Ade Komarudin Kedua Setya Novanto, Ketiga Airlangga Hartarto, Keempat Syahrul Yasin Limpo.
Melihat konstelasi politik yang berkembang siapapun yang terpilih tampaknya akan membawa Partai Golkar merapat ke Pemerintahan Jokowi-JK, sehingga personil-personil yang akan mendapat kursi Menteri Kabinet, sangat ditentukan kubu mana yang akan menjadi Ketua Umum Terpilih. Golkar sebagai Partai yang tidak bisa jauh dari Pemerintah, tentunya akan memaksimalkan peluang merapat ke Pemerintahan Jokowi-JK ini dengan kursi-kursi Menteri.
Namun demikian setidaknya ada hal yang perlu dipersiapkan Ketua Umum Partai Golkar,  Pertama, persaingan antar partai yang semakin ketat, pemilu 2009 dan 2014 partai golkar memiliki suara diangka 14 %. Kedua, Ketum terpilih harus menyiapkan diri atau tokoh lain untuk dicalonkan dalam pemilihan Presiden, termasuk menyiapkan pola Konvensi Capres Partai Golkar, sebagaimana amanat MK dimana Pemilihan Presiden 2019 berlangsung serentak dengan Pemilu Legislatif 2019. Dimana Partai Golkar harus mempersiapkan calon presiden jauh-jauh hari, untuk mengimbangi popularitas Jokowi yang mungkin mencalonkan diri lagi.
Ketiga, Lebih menertibkan kader-kader agar tidak kembali terjerat kasus korupsi dan operasi tangkap tangan KPK, dimana jika ada kader-kader akan sangat menguras energi partai untuk menghadapi opini publik yang terbentuk. Keempat, Program kerja dan kaderisasi partai yang lebih elegan, dimana banyak anggota DPR yang sudah tiga periode, sehingga perlu kesempatan kepada kader-kader lainnya.

Selamat Bermunaslub, Siapapun yang terpilih bisa membawa Partai Golkar menjadi Partai Modern dan terdepan dalam menghasilkan kader-kader partai yang berkualitas menjadi Pemimpin Bangsa.

Wednesday, 4 May 2016

Maju Mundur Cantik Munaslub Golkar

Maju Mundur Cantik Munaslub Golkar
Imam M Kamal *)

Perhelatan Munaslub Golkar sudah beberapa kali terjadi perubahan jadwal yang terbaru akan dilaksanakan 15-17 Mei 2016, dari berbagai perubahan yang terjadi lebih pada pencocokan jadwal dengan kegiatan Presiden Jokowi, Maju Mundur Cantik Munaslub Golkar karena kehadiran Presiden Jokowi dinilai sangat penting dalam munaslub Golkar, apalagi banyak yang mengaitkan hasil Munaslub Golkar, memiliki relevansi dengan rencana pergantian menteri kabinet kerja Jokowi-JK.
Sampai dengan sore ini yang sudah daftar ada nama : Ade Komarudin, , Aziz Syamsudin, , Mahyudin, , Setya Novanto, kita tunggu siapa lagi yang daftar.....nanti dibahas


Jangan lupa donasi Mustofa Brother Foundation dengan beli produk-produk yang ditawarkan diblog, ada Jus Honje, Jambal Roti, dan Kecap.... ayo pesan ke 081313507327