Wednesday, 21 September 2016

Pilihan Megawati Yang Penuh Resiko



Pilihan Megawati Yang Penuh Resiko
Tadi malam PDIP secara resmi mengusung Ahok-Djarot sebagai pasangan Calon Gubernur DKI periode 2017-2022, pilihan ini diambil setelah beberapa kali Risma menolak menjadi Calon Gubernur DKI. Pilihan cagub Ahok-djarot adalah pilihan yang penuh resiko, pilihan ini disinyalir tidak sesuai dengan platform wong cilik, kasus penggusuran-penggusuran dilakukan Ahok selama ini, sudah menyakiti wong cilik.
Isu-isu pun bertebaran di media, mulai Mahar T rupiah, Megawati akan digoyang kasus besar,  sebagai barter penunjukan Ka BIN, semua itu isu-isu yang belum tentu kebenarannya. Namun pilihan ini , pilihan yang penuh resiko, dampak luasnya adalah akan tumbangnya PDIP pada Pemilu 2019, jika lawan politik mampu mengelola dengan baik. Bahkan pada Pilkada 2017 jika hanya dua calon kemungkinan besar Ahok-Djarot akan tumbang.
Tinta sudah ditulis , pena sudah diangkat pilihan ini, pilihan yang tidak hanya didunia namun juga kelak diakhirat akan diminta pertanggungjawaban, semoga Megawati mengerti akan segala resikonya. Pertarungan berikutnya bukanlah lagi pertarungan sederhana tapi harus bertarung ide-ide dan solusi permasalahan Jakarta, juga kemungkinan terjadinya politik uang, harus diawasi selama pelaksanaan Pilkada DKI, karena sangat banyak kepentingan-kepentingan pemodal terhadap calon gubernur DKI yang akan terpilih, ini tentu menjadi PR semua pihak yang berkepentingan terhadap Pilkada DKI. Semoga pemilih dapat memilih secara sadar tanpa tekanan.

No comments:

Post a Comment