Pertarungan PILKADA DKI
Pemilihan
Gubernur DKI akan diikuti 3 pasangan : Ahok-Djarot, Agus-Sylvi dan Anies-Sandi.
Pertarungan ini akan berlangsung sengit hal ini terkait kinerja pertahana yang
dianggap banyak melakukan pelanggaran kemanusiaan terkait penggusuran, kasus
sumber waras, kasus cengkareng dll.
Ini
menjadi kesempatan sang penantang Agus-Sylvi dan Anies-Sandi untuk
memaksimalkan potensi meraih suara, Pilkada DKI ini beda dengan Pilkada
serentak lainnya bisa menang dengan
selisih, sedangkan Pilkada DKI , pemenang harus 50 % + 1, sehingga sangat berat
dengan kontestan 3 pasangan calon.
Dinamika
politik hari ini, posisi Agus-Sylvi mulai mendapat respon bagus disaat
elektabilitas Ahok terus menurun. Agus –Sylvi, hasil ramuan politik SBY tentu
sebagai Presiden 2 periode, SBY memahami psikologis pemilih Indonesia yang
belum berubah masih senang-senang pencitraan yang memabukan, hasilnya
pencitraan kondisi yang belum berajak membaik Indonesia pada saat sekarang ini.
Perbaikan
politik di Indonesia tentunya masih jauh
panggang dari apinya, ketika rasionalitas pemilih masih dibelenggu, uang,
ganteng, santun dll, disaat solusi permasalahan di DKI Jakarta semakin pelik.
Masalah reklamasi , sumber waras , penggusuran adalah batu sandungan pertahana,
sehingga akan memuluskan langkah dua penantang, sekarang perang media sudah
dilaksanakan para pendukunggnya.
Perang
buzzer ini bisa efektif untuk kalangan tertentu, untuk masa rakyat kecil, maka
operasi-operasi darat dari tim sukses akan sangat efektif, perlu nafas panjang
jika pilgub ini kemungkinan akan berlangsung dua putaran. Tentunya diperlukan
biaya yang sangat besar. Semoga Pilkada ini berlangsung akan sangat menarik. Semoga
masih ada kewarasan di Pilkada DKI.
No comments:
Post a Comment