Buzzer Hiburan Pilkada DKI
Pemilihan
Gubernur DKI TANGGAL 15 Februari 2017 akan diikuti 3 pasangan : Ahok-Djarot,
Agus-Sylvi dan Anies-Sandi. Tak kalah rame adalah gerakan Tim Hore yaitu para
buzzer, sejak daftar sebagai calon Gubernur DKI. Para Buzzer sudah mulai
beroperasi banyak meme yang lucu, satir, bahkan penuh kebencian, mereka
bergerak sesuai dinamika pasangan masing-masing. Hanya ada yang dilakukan
secara sporadis sesuai kontrak ada yang dilakukan secara terencana sesuai
pesanan.
Para
Buzzer sudah menjadi hiburan Pilkada DKI, kita berharap para buzzer mendukung
calonnya dilakukan dengan hati riang gembira, karena kalau pakai sewot dan
penuh kebencian , Pilkada DKI mengalami kemunduran.
Pemilih
Jakarta bukanlah pemilih rasional tetapi pemilih yang sama dengan kota-kota
Indonesia lainnya, suka Pilkada yang bersifat POP, sehingga semua Cagub berhasrat
bermain di media sosial, walau KPU sudah ada aturan akun sosmed namun perilaku
para buzzer tidak akan bisa dikontrol.
Buzzer
telah menjadi bumbu demokrasi langsung yang sangat terbuka tentunya kita harus
siap dengan konsekuensi ada sangat lembut ada juga yang sangat kasar atas perbedaan
dukungan-dukungan atas pilihan, perjalanan demokrasi di Indonesia harus
dibangun kelapangan dada para calon dan etika dari para pendukung, sehingga
lahir era demokrasi yang santun , damai dan berkualitas. Tentu kualitas ini
akan ditentukan oleh semua pihak yang terlibat dalam demokrasi. Semoga para
buzzer bekerja penuh etika untuk terwujudnya pilkada yang berkualitas, jika
para buzzer masih bermain area fitnah dan caci maki maka mereka sesungguhnya
sampah demokrasi di era media sosial.
No comments:
Post a Comment