PERTARUHAN MEGAWATI DI DKI
Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 adalah pertaruhan besar
Megawati, setelah Pilpres 2014 kemarin. Berkaca pada Pilgub DKI sebelumnya PDIP
selalu keluar jadi pemenang Pilpres mulai zaman Sutiyoso, Foke terakhir Jokowi,
tentunya Pilgub 2017 menjadi pertaruhan Megawati dan PDIP di Jakarta.
Calon
pertahana Ahok, semula akan diusung oleh PDIP, namun melihat perkembangan
terakhir tampaknya Megawati mulai mencari pengganti Ahok. Konsultan-konsultan
politik pasti sudah mengingatkan Megawati tentang elektabilitas Ahok yang terus
menurun dan kemungkinan akan kalah di Pilkada oleh calon lain. Hanya Kartu
sakti saja yang bisa menolong Ahok tetap diusung PDIP.
Partai
Demokrat jika tidak aral melintang kemungkinan akan mencalonkan Yusril dengan
Saefullah, dengan dealnya jika terpilih kemungkinan besar Saefullah akan
menjadi Ketua Partai Demokrat Jakarta. Sedangkan pasangan Sandiaga Uno-Mardani,
masih mungkin berubah-ubah sebelum didaftarkan resmi ke KPU.
Sehingga
perkembangan politik akan menjadi pertaruhan besar Megawati, setelah Pilpres
2014. Peluang mencalonkan kader internal PDIP akan semakin menguat jelang
pendaftaran 21 s.d 23 September 2016 mendatang, masih ada waktu untuk mengusung
calon, kemungkinan besar akan dicalonkan orang yang memiliki elektabilitas
cukup, dianatara banyak calon hanya Risma dan Ganjar Pranowo yang akan mampu
menjadi magnet PDIP, bisa juga mba Puan Maharani kalau mau turun jadi Gubernur.
Megawati
tentunya tidak akan rela jika kursi Gubernur DKI lepas dari tangan PDIP, dengan
demikian pencalonan ahok yang kemungkinan besar akan kalah tidak akan diambil jadi
keputusan akhir oleh Megawati. Megawati pasti tetap berharap DKI tetap menjadi
milik PDIP.
No comments:
Post a Comment