Friday, 17 June 2016

Para Pencoleng Negeri

Para Pencoleng di sekitar Kekuasaan
Pengusaha dan Para Penguasa adalah bagaikan dua sisi mata uang, saling melengkapi dan saling membutuhkan, Pengusaha butuh kebijakan dari Pemegang Kekuasaan agar banyak menghasilkan uang, Para Penguasa butuh duitnya pengusaha agar mampu memuaskan hawa nafsunya.
Era perebutan kekuasaan yang memakai rumus demokrasi lewat pemilihan langsung. Kebutuhan sinergitas antara pengusaha dan penguasa berjalan dengan sangat dinamis, pengusaha biasanya menanam investasi ke banyak calon, namun jika dirasa calonnya sangat kuat , pengusaha akan berkutub di calon yang kuat. Investasi ini secara tidak langsung membuat para penguasa tergadai, pada skala lebih besar, ketika para penguasa tersebut akan mengeluarkan kebijakan , maka kebijakan-kebijakan yang diambil, akan memberikan ruang yang sangat besar kepada para pengusaha investor penguasa.
Maka tak aneh jika kebijakan penguasa, langsung ditangkap dengan mudah oleh pengusaha yang sudah dikondisikan, mau impor apa aja, selalu ada, maklum pengusaha PALUGADA , apa-apa yang lu mau gua ada. Mau impor minyak ada, mau impor senjata ada, mau impor daging ada, mau impor gula ada, mau impor beras ada, mau impor ikan juga ada, mau impor garampun ada.
Siapa yang dirugikan, yang dirugikan kita sebagai rakyat, rakyat yang sudah memberikan mandat melalui Pemilihan , ternyata disuguhi Penguasa yang mementingkan pengusaha. Boro-boro ada kebijakan yang bisa membangun ekonomi rakyat, yang ada kebijakan yang semakin menyengsarakan rakyat.

Kita sebagai rakyat harus cerdas, dan pandai-pandai mencatat siapa pengusaha dan penguasa yang selalu menyengsarakan rakyat, maka pada pemilihan selanjutnya tidak boleh dipilih lagi. Tapi kalu Cuma jadi rakyat penerima amplop pemilihan , maka kita jadi rakyat yang sama-sama rusak, maka pantas diberi penguasa yang tidak memikirkan rakyat. Marilah perbaiki dan rawat negeri ini dengan segenap kemapuan kita, untuk negeri ini yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment