Friday, 10 June 2016

Hillary Vs Donald Awal Hancurnya Hegemoni AS

HILLARRY VS DONALD
AWAL HANCURNYA HEGEMONI AS

Pilpres Amerika Nopember 2016, akan menyajikan pertarungan yang cukup menarik antara Hillary Clinton dari Partai Demokrat Vs Donald Trump dari Partai Republik, sosok hillary yang mantan fisrt lady Amerika Serikat melawan sosok Donald Trump yang penuh kontroversi, Hillary menjadi perempuan pertama dalam sejarah Amerika Serikat yang masuk putaran akhir Pilpres Amerika Serikat.
Pilpres Nopember 2016, diyakini kubu Republik akan dimenangkan setelah selama 8 Tahun Publik AS dipimpin oleh Presiden Obama dari kubu Demokrat. Namun situasi akhir-akhir ini calon yang muncul diakhir kompetisi Republik adalah sosok yang cukup kontroversi yaitu Donald Trump, beberapa pernyataannya ke publik tidak mengundang simpati kaum imigran, padahal di AS banyak sekali kontribusi kaum Imigran, sedangkan di kubu demokrat muncul hillary , seorang perempuan pertama, sehingga sebagian publik menilai Pilpres Nopember nanti Pilpres dengan dua calon yang kurang disukai Publik.
Situasi Politik Amerika Serikat muncul fenomena tokoh yang kurang disukai publik, adalah awal hancurnya politik luar negeri Amerika serikat, setelah bocor dokumen hutang Surat berharga AS kepada Arab Saudi dan negara-negara lainnya, ini menunjukkan bahwa ekonomi AS sangat keropos, isu Perang Global Amerika yang sudah menghancurkan beberapa  negara timur tengah dan afrika , menyebabkan posisi AS di luar negeri menjadi terpojok.
Siapapun yang nanti terpilih maka awal kehancuran politik luar negeri AS sudah didepan mata, akan hadir negara baru dengan kekuatan modal dan SDM yang sangat besar, dengan melihat perkembangan saat ini, China dan Turki akan menjadi kandidat kuat , menggantikan peran-peran AS di kancah Global. Dengan Modal Hillary dan Donald kekuatan politik AS, akan banyak perlawanan yang sengit dari negara-negara yang tidak mau tunduk terhadap kemauan Global AS.

Semoga Pilpres AS Nopember 2016 membuka mata dunia bahwa politik Amerika Serikat sudah semakin lemah, saatnya kekuasaan dipergilirkan.

No comments:

Post a Comment