Wednesday, 8 June 2016

Belajar pada Maryam

Belajar dari Maryam

Shubuh tadi lanjutan tilawah Al Qur-an surat maryam, Q.S Maryam berkisah dimulai ketika Zakaria berdoa ingin memiliki Anak, Allah Swt mengabulkan dengan memberinya seorang putra bernama Yahya, selanjutnya kisah berpindah kepada Maryam seorang Gadis suci yang selalu berada di mihrab, dan setiap kali zakaria masuk, melihat banyak makanan maryampun berkata itu rezeki datangnya dari Allah SWT.
Situasi menjadi menarik ketika maryam kedatangan Malaikat yang diperintahkan Allah Swt agar memberitakan kabar akan kelahiran seorang anak, jelas maryam terkejut bagaimana mungkin , dia punya anak karena selama ini tidak pernah bersentuhan dengan laki-laki, malaikat menjawab itu sudah menjadi keputusan Allah Swt.
Tibalah masa kehamilan yang cukup menyulitkan maryam tuduhan-tuduhan yang sangat keji ditujukan kepada maryam, bahwa dia telah berbuat kerusakan. Akhirnya maryam pergi meninggalkan daerah tersebut, selama pengembaraan menjelang kelahiran, maryam berada dekat pohon kurma, maka datanglah malaikat setelah melahirkan dalam keadaan yang sangat letih maryam disuruh menggoyangkan pangkal kurma, agar buah kurma yang sudah matang berjatuhan.
Setelah kelahiran bayi Nabi Isa A.S cercaan dari kaum-kaum sekitarnya masih terus, Allah Swt memberikan mukjizat Nabi Isa bisa berbicara dan menyatakan diri dia utusan Allah Swt, dan Allah Swt adalah Tuhannya, pada akhir kisa Nabi Isa , Allah Swt menegaskan bahwa yang menyatakan Allah Swt punya anak , sebagai orang kafir.
Ibrah bagi kita bahwa Allah swt memberikan ujian yang sangat berat kepada Maryam, dia senantiasa menjaga kesucian diri, yang diuji dia ditakdirkan punya anak tanpa Ayah tanpa proses layaknya suami istri. Allah Swt di ayat lain menggambarkan proses penciptaan Isa layaknya penciptaan Adam.
Maryam dalam keadaan letih payah masih disuruh menggoyangkan pangkal kurma, goyangan pada pangkal bukanlah goyangan yang kuat tapi sebagai bentuk berlakunya ikhtiar, Allah Swt yang menjadikan buah Kurma berjatuhan, Allah Swt bisa saja membuat kurma berjatuhan tapi Allah Swt menghendaki maryam berusaha dulu, ini jelas sebagai pelajaran bagi kita-kita yang sehat untuk memaksimalkan ikhtiar kita, doa kita dan semua hasil akhir diserahkan pada Allah Swt.
Ketiga Kita menyadari bahwa Isa A.s adalah ujian keimanan kita, ketika Allah Swt berfirman bahwa Isa adalah utusan Allah Swt, maka kadar kita adalah meng Imaninya, sedangkan jika kita menganggap Isa anak Allah Swt, Allah Swt sudah menegaskan itu sebagai bentuk kekafiran.
Semoga kita senantiasa terlindung dari godaan syetan yang terkutuk, aamiin



No comments:

Post a Comment