Belajar
dari Maryam
Shubuh
tadi lanjutan tilawah Al Qur-an surat maryam, Q.S Maryam berkisah dimulai
ketika Zakaria berdoa ingin memiliki Anak, Allah Swt mengabulkan dengan
memberinya seorang putra bernama Yahya, selanjutnya kisah berpindah kepada
Maryam seorang Gadis suci yang selalu berada di mihrab, dan setiap kali zakaria
masuk, melihat banyak makanan maryampun berkata itu rezeki datangnya dari Allah
SWT.
Situasi
menjadi menarik ketika maryam kedatangan Malaikat yang diperintahkan Allah Swt
agar memberitakan kabar akan kelahiran seorang anak, jelas maryam terkejut
bagaimana mungkin , dia punya anak karena selama ini tidak pernah bersentuhan
dengan laki-laki, malaikat menjawab itu sudah menjadi keputusan Allah Swt.
Tibalah
masa kehamilan yang cukup menyulitkan maryam tuduhan-tuduhan yang sangat keji
ditujukan kepada maryam, bahwa dia telah berbuat kerusakan. Akhirnya maryam
pergi meninggalkan daerah tersebut, selama pengembaraan menjelang kelahiran,
maryam berada dekat pohon kurma, maka datanglah malaikat setelah melahirkan
dalam keadaan yang sangat letih maryam disuruh menggoyangkan pangkal kurma,
agar buah kurma yang sudah matang berjatuhan.
Setelah
kelahiran bayi Nabi Isa A.S cercaan dari kaum-kaum sekitarnya masih terus,
Allah Swt memberikan mukjizat Nabi Isa bisa berbicara dan menyatakan diri dia
utusan Allah Swt, dan Allah Swt adalah Tuhannya, pada akhir kisa Nabi Isa ,
Allah Swt menegaskan bahwa yang menyatakan Allah Swt punya anak , sebagai orang
kafir.
Ibrah
bagi kita bahwa Allah swt memberikan ujian yang sangat berat kepada Maryam, dia
senantiasa menjaga kesucian diri, yang diuji dia ditakdirkan punya anak tanpa
Ayah tanpa proses layaknya suami istri. Allah Swt di ayat lain menggambarkan
proses penciptaan Isa layaknya penciptaan Adam.
Maryam
dalam keadaan letih payah masih disuruh menggoyangkan pangkal kurma, goyangan
pada pangkal bukanlah goyangan yang kuat tapi sebagai bentuk berlakunya
ikhtiar, Allah Swt yang menjadikan buah Kurma berjatuhan, Allah Swt bisa saja
membuat kurma berjatuhan tapi Allah Swt menghendaki maryam berusaha dulu, ini
jelas sebagai pelajaran bagi kita-kita yang sehat untuk memaksimalkan ikhtiar
kita, doa kita dan semua hasil akhir diserahkan pada Allah Swt.
Ketiga
Kita menyadari bahwa Isa A.s adalah ujian keimanan kita, ketika Allah Swt
berfirman bahwa Isa adalah utusan Allah Swt, maka kadar kita adalah meng
Imaninya, sedangkan jika kita menganggap Isa anak Allah Swt, Allah Swt sudah
menegaskan itu sebagai bentuk kekafiran.
Semoga
kita senantiasa terlindung dari godaan syetan yang terkutuk, aamiin
No comments:
Post a Comment