Negara Diujung Bangkrut
Defisit
APBN per Mei 2016 sebesar -189,2 Trilyun, jauh lebih parah dari Mei 2015 yang
sebesar -71, 2, penerimaan per Mei 2016 27,2 % sedangkan Mei 2015 30,3 %. Persentase
defisit cukup parah -69,3 %. Data-data yang berseliweran di media sosial, juga
beberapa judul media mainstream Darurat Anggaran Negara.
Berbagai
Kementrian, Lembaga, dan Instansi Pemerintah sudah menghadapi
pemotongan-pemotongan anggaran di pembahasan APBN-P 2016.
Presiden
Jokowi beserta kabinetnya sudah banyak kehilangan waktu untuk meningkatkan
performance kinerjanya, situasi perekonomian negara diujung krisis, persoalan
ketergantungan akan import membuat pemerintah selalu mengambil jalan pintas.
Ucapan
dan tindakan jokowi yang tidak konsisten memperburuk kinerja kabinetnya,
sehingga negara seperti kehilangan kontrolnya karena pada bagian strategis mengalami
kebingungan berbagai kebijakan yang dikeluarkan tidak secara konsisten.
Mengurus
negara tidak mudah, jika terus menyalahkan pemerintah sebelumnya , lebih baik
segera mengundurkan diri dan serahkan pada pemerintah sebelumnya, biar clear.
Sebagai Presiden yang akan menjalankan pemerintahan konsistensi sangat penting
dalam menunjang arah kebijakan . Kapan stop ngutangnya? Kapan stop impornya? Kapan
kerjanya? Kerja, kerja, kerja !
Ada
yang disembunyikan oleh pemerintah ini, namun kita tidak tahu apa yang sedang
disembunyikan, negara dalam situasi yang tidak terkontrol dengan baik, antara
tidak mengerti dan kemampuan yang terbatas , beda-beda tipis.
Negara
ini milik kita bersama, jangan biarkan tangan –tangan yang akan menghancurkan
negeri ini terus menipu kita, kita harus berani mengatakan jika hampir dua
tahun ini, sudah banyak waktu yang terbuang untuk sesuatu yang tidak jelas
indikator keberhasilannya. Semoga kita tetap waras dalam mencintai negeri ini.
No comments:
Post a Comment