Monday, 13 June 2016

Negara Di Ujung Tanduk

Negara Diujung  Bangkrut

Defisit APBN per Mei 2016 sebesar -189,2 Trilyun, jauh lebih parah dari Mei 2015 yang sebesar -71, 2, penerimaan per Mei 2016 27,2 % sedangkan Mei 2015 30,3 %. Persentase defisit cukup parah -69,3 %. Data-data yang berseliweran di media sosial, juga beberapa judul media mainstream Darurat Anggaran Negara.
Berbagai Kementrian, Lembaga, dan Instansi Pemerintah sudah menghadapi pemotongan-pemotongan anggaran di pembahasan APBN-P 2016.
Presiden Jokowi beserta kabinetnya sudah banyak kehilangan waktu untuk meningkatkan performance kinerjanya, situasi perekonomian negara diujung krisis, persoalan ketergantungan akan import membuat pemerintah selalu mengambil jalan pintas.
Ucapan dan tindakan jokowi yang tidak konsisten memperburuk kinerja kabinetnya, sehingga negara seperti kehilangan kontrolnya karena pada bagian strategis mengalami kebingungan berbagai kebijakan yang dikeluarkan tidak secara konsisten.
Mengurus negara tidak mudah, jika terus menyalahkan pemerintah sebelumnya , lebih baik segera mengundurkan diri dan serahkan pada pemerintah sebelumnya, biar clear. Sebagai Presiden yang akan menjalankan pemerintahan konsistensi sangat penting dalam menunjang arah kebijakan . Kapan stop ngutangnya? Kapan stop impornya? Kapan kerjanya? Kerja, kerja, kerja !
Ada yang disembunyikan oleh pemerintah ini, namun kita tidak tahu apa yang sedang disembunyikan, negara dalam situasi yang tidak terkontrol dengan baik, antara tidak mengerti dan kemampuan yang terbatas , beda-beda tipis.

Negara ini milik kita bersama, jangan biarkan tangan –tangan yang akan menghancurkan negeri ini terus menipu kita, kita harus berani mengatakan jika hampir dua tahun ini, sudah banyak waktu yang terbuang untuk sesuatu yang tidak jelas indikator keberhasilannya. Semoga kita tetap waras dalam mencintai negeri ini.

No comments:

Post a Comment