Tuesday, 23 August 2016

Negara Lagi Susah



Negara Lagi Susah

Pilpres sudah dua tahun berlalu, namun kondisi ekonomi Indonesia masih sulit. Isu terbaru adalah kelangkaan gas 3 kg dan naiknya harga rokok perbungkus Rp. 50.000, isu kenaikan harga rokok sontak mengundang berbagai kontroversi terutama bagi pecinta rokok. Kenaikan harga rokok disinyalir, upaya pemerintah menaikan pendapatan cukai rokok, sedangkan gas adalah pengurangan subsidi gas, supaya beralih ke 12 Kg. Kondisi ini dipicu APBN yang mengalami defisit menurut Menteri Keuangan baru, Sri Mulyani Indrawati telah mengumumkan pemerintah akan memangkas belanja oleh Rp 133,8 triliun. Kebijakan pemangkasan ini adalah untuk memastikan defisit anggaran tidak melanggar batas hukum 3 persen dari PDB. Sebelumnya dalam APBN perubahan 2016 pemerintah telah memangkas target APBN 2016 yang dirancang pada 2015 lalu.  Pada APBN 2016 pendapatan negara ditargetkan Rp. 1.822 triliun, direvisi menjadi  Rp. 1.786 triliun atau telah dikurangi Rp. 36 Triliun. Sementara target pengeluaran dalam APBNP 2016 Rp. 2.082 triliun.
Presiden sebagai Pemimpin tertinggi negara, seperti kehilangan konsentrasi realisasi pendapatan jauh dari target, kebijakan tax amnesty data terbaru baru 0,52 % dari target yang ditetapkan. Situasi sulit ini tentunya harus dipikirkan jalan keluar terbaik, solusi menambah utang adalah solusi yang keliru, Pemerintah seharusnya bisa mencermati kembali, kekayaan alam yang ada di Indonesia, yang harusnya menjadi sarana kemakmuran rakyat. Banyak SDA yang selama ini salah kelola, sudah saatnya diperbaiki dengan kebijakan yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Model sistem investasi dari luar negeri yang juga mengikutsertakan tenaga kerja asing, sangat merusak pertumbuhan ekonomi bangsa, sehingga model-model investasi luar negeri tersebut harus dihentikan.
Negara lagi susah, Negara ini milik kita bersama, jangan biarkan tangan–tangan yang akan menghancurkan negeri ini terus menipu kita, kita harus berani mengatakan jika hampir dua tahun ini, sudah banyak waktu yang terbuang untuk sesuatu yang tidak jelas indikator keberhasilannya. Semoga kita tetap waras dalam mencintai negeri ini.

No comments:

Post a Comment