Tuesday, 2 August 2016

MEMBANGUN KEJAYAAN PANGANDARAN

                                  


MEMBANGUN KEJAYAAN PANGANDARAN
IMAM M KAMAL *)
      Gambaran umum Kabupaten Pangandaran sebagai wilayah kerja KPU Kabupaten Pangandaran, dimana Kabupaten Pangandaran merupakan Daerah Otonomi Daerah (DOB) di Provinsi Jawa Barat yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pembentukan Pangandaran di Provinsi Jawa Barat, luas wilayah : 168.509 Ha, Luas Wilayah Laut : 67.340 Ha, Panjang Pantai 91 Km, Batas Wilayah Utara : Kabupaten Ciamis, Selatan : Samudera Hindia, Barat : Kabupaten Tasikmalaya, Timur : Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Terdiri dari 10 Kecamatan dengan 93 Desa, dengan jumlah penduduk yang tercatat dalam Data Aggregat Kependudukan Per Kecamatan (DAK2) yang digunakan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran adalah sejumlah 398.603 orang.
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran 2015 sudah selesai, dengan menghasilkan duet kepemimpinan H. Jeje Wiradinata dan H. Adang Hadari, jika tidak aral melintang akhir Januari 2016 ini akan segera dilantik.
Pangandaran sebagai kabupaten termuda di Jawa Barat, sudah seharusnya melakukan berbagai kebijakan pembangunan untuk mengejar ketertinggalan dari kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat, banyak pekerjaan rumah yang cukup banyak bagi duet kepemimpinan H. Jeje Wiradinata dan H. Adang Hadari. diantaranya ketertinggalan Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana Kesehatan , Infrastruktur Jalan dan Perekonomian Rakyat.
Sebagai Kabupaten yang memiliki kawasan pantai dan daerah perbukitan pembangunan kawasan pangandaran harus terjaga stabilitas pembangunan di dua kawasan yang relatif berbeda jangan sampai pembangunan hanya menguntungkan kawasan pantai sedangkan daerah-daerah perbukitannya tidak dilaksanakan pembangunann. Kawasan pantai yang dimiliki kecamatan kalipucang, pangandaran, sidamulih, parigi, cijulang dan cimerak, sedangkan kawasan perbukitan banyak di kecamatan cigugur, langkaplancar, padaherang, mangunjaya. Akses Jalan Jabar selatan yang sudah cukup mulus, dan menjadi kawasan tujuan pariwisata diantaranya pantai Barat/Timur di Pangandaran, Batuhiu, Batukaras , Santirah, Citumang, dan Green  Canyon.
Pertama untuk ketertinggalan SDM, harus dilakukan berbagai program yang bersifat “kekhususan” artinya kebijakan yang diambil pemerintah daerah harus mampu memacu peningkatan kualitas sdm masyarakat pangandaran, pemkab harus berinvestasi dalam bidang SDM bagi peningkatan daya saing daerah,  diantaranya, 1. Jika memungkinkan , adanya PTN yang berdiri di Kabupaten Pangandaran, ini tentunya harus melibatkan dukungan Pemerintah Pusat /Kemenristekdikti dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2. Pemkab Pangandaran bekerjasama dengan PTN untuk menerima siswa-siswa lulusan SMA yang berasal dari pangandaran secara khusus, terutama bidang-bidang yang dapat menunjang kemajuan pangandaran, misalnya : keuangan, agribisnis, kehutanan, bidang kelautan, kesehatan dan pariwisata. 3. Pemkab bekerjasama dengan PTN/PTS untuk meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah dalam pengelolaan pemerintahan yang semakin kompleks.
Kedua Masalah Kesehatan, selama ini belum ada RSUD, sehingga perlu adanya RSUD yang berdiri di Kabupaten Pangandaran, hal ini penting dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat Pangandaran, seiring perkembangan masyarakat kabupaten Pangandaran, selama ini rujukan RSUD masyarakat Pangandaran banyaknya ke RSUD Kota Banjar.
Ketiga Masalah Infrastuktur Jalan, walaupun infrastruktur jalan utama Pangandaran, yang terbentang dari Cimerak sampai dengan Padaherang sudah mulus, namun akses-akses jalur-jalur jalan ke kecamatan lainnya masih banyak yang belum tergarap, bahkan sudah mulai rusak, ini PR yang harus diselesaikan oleh Kepemimpinan baru.
Keempat Masalah Perekonomian Rakyat, selama ini perekonomian rakyat di Kabupaten Pangandaran banyak ditunjang oleh hasil laut, hasil bumi dan pariwisata, seiring perkembangan kabupaten Pangandaran, maka industri industri kreatif dan makanan olahan di Pangandaran harus mulai didukung dan dibantu berkembang oleh pemerintah Kabupaten Pangandaran, misalnya yang sudah mendapatkan pasar Jus Honje, tentunya masih ada industri kreatif dan olahan lainnya.
Kelima Masalah Kependudukan, di Pangandaran umumnya penduduk memiliki anak 2, program KB cukup berhasil serta jarak kelahiran yang relatif jauh antara anak kesatu dan kedua, namun ini menyebabkan adanya kekosongan antar generasi, ditambah anak-anak banyak yang dikirim sekolah diluar pangandaran, sehingga banyak orang cerdas –cerdas tinggal diluar pangandaran, ini harus diatasi dengan dipanggil pulangnya orang-orang sukses dan cerdas orang pangandaran yang ada di luar pangandaran. Jika tidak maka semakin banyak orang yang akan yang hijrah ke pangandaran seiring perkembangan kota, sehingga Pangandaran harus rela jika suatu hari nanti Bupati bukan orang Pangandaran.
Selama 12 bulan berada di Pangandaran, terlihat kehidupan masyarakat masih “guyub” dalam acara-acara gotong royong, dan hajatan-hajatan melibatkan orang se kampung.Masyarakat yang “guyub” ini modal besar bagi pangandaran menatap masa depan, disini kembali merasakan kehidupan masyarakat era 90-an, namun ada Teknologi Informasi yang mengisi ruang-ruang privat kita, tentunya kemajuan teknologi tersebut mampu menunjang kemajuan kabupaten Pangandaran tanpa menghilangkan kearifan lokal masyarakat Pangandaran.
Akhirnya kita semua  berharap semoga Pangandaran dibawah Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih H. Jeje Wiradinata dan H. Adang Hadari, bisa menjawab Seluruh Harapan Warga Pangandaran, Selamat berkerja Pak !
*) Asgar Tinggal di Parigi

No comments:

Post a Comment