Wednesday, 31 August 2016

Hujan di Bulan Agustus



Hujan di Bulan Agustus
Ada Jakarta Kebanjiran
Hujan di Bulan Agustus
Ada Buzzer Dapat Proyek
Hujan di Bulan Agustus
Ada Hatters Dapat Bahan
Hujan di Bulan Agustus
Ada Cebong Kepanasan
Hujan di Bulan Agustus
Ada Negara Kelimpungan
Hujan di Bulan Agustus
Ada Pemimpin Salah Jalan
Hujan di Bulan Agustus
Ada Anggota Terhormat Jarang Rapat
Hujan di Bulan Agustus
Ada Ekonomi Sedang Lesu
Hujan di Bulan Agustus
Ada Rakyat Yang Kelaparan
Hujan di Bulan Agustus
Ada Oknum Penikmat Bisnis Haram
Hujan di Bulan Agustus
Ada Mulut Yang Tak Bisa Diam
Hujan di Bulan Agustus
Ada Suap Yang Merajalela
Hujan di Bulan Agustus
Ada Penundaan DAU
Hujan di Bulan Agustus
Ada Trilyunan Tabungan Pemda
Hujan di Bulan Agustus
Ada Kepalsuan yang terungkap.

Wednesday, 24 August 2016

Tubuhmu Untuk Beribadah



Tubuhmu Untuk Beribadah
Tubuhmu sudah demikian lelah
Tubuhmu sudah penuh dengan kemaksiatan
Kasihanilah Tubuhmu
Mulailah bertaubat
Jangan biarkan Tubuhmu terus bermaksiat
Marilah bertaubat
Karena Taubat Memadamkan bara-bara syaitan
Marilah bertaubat
Karena Taubat Jalannya orang-orang yang kembali
Pintu Ampunan Allah Swt Masih terbuka
Selama Masih Diberi Kesempatan Hidup
Tubuhmu adalah titipan  dari Allah SWT
Tubuhmu Untuk Beribadah Kepada Allah SWT
Melalui Pekerjaanmu, Ibadah2mu, Kepedulianmu kepada lingkunganmu
Tubuhmu bukan milikmu, Semua Titipan dari Allah Swt
Marilah kita bertaubat mulai sekarang.

Yang Mati Ingin Kembali Hidup

https://www.youtube.com/watch?v=KllSmXN0Tn4&spfreload=5

Tuesday, 23 August 2016

Negara Lagi Susah



Negara Lagi Susah

Pilpres sudah dua tahun berlalu, namun kondisi ekonomi Indonesia masih sulit. Isu terbaru adalah kelangkaan gas 3 kg dan naiknya harga rokok perbungkus Rp. 50.000, isu kenaikan harga rokok sontak mengundang berbagai kontroversi terutama bagi pecinta rokok. Kenaikan harga rokok disinyalir, upaya pemerintah menaikan pendapatan cukai rokok, sedangkan gas adalah pengurangan subsidi gas, supaya beralih ke 12 Kg. Kondisi ini dipicu APBN yang mengalami defisit menurut Menteri Keuangan baru, Sri Mulyani Indrawati telah mengumumkan pemerintah akan memangkas belanja oleh Rp 133,8 triliun. Kebijakan pemangkasan ini adalah untuk memastikan defisit anggaran tidak melanggar batas hukum 3 persen dari PDB. Sebelumnya dalam APBN perubahan 2016 pemerintah telah memangkas target APBN 2016 yang dirancang pada 2015 lalu.  Pada APBN 2016 pendapatan negara ditargetkan Rp. 1.822 triliun, direvisi menjadi  Rp. 1.786 triliun atau telah dikurangi Rp. 36 Triliun. Sementara target pengeluaran dalam APBNP 2016 Rp. 2.082 triliun.
Presiden sebagai Pemimpin tertinggi negara, seperti kehilangan konsentrasi realisasi pendapatan jauh dari target, kebijakan tax amnesty data terbaru baru 0,52 % dari target yang ditetapkan. Situasi sulit ini tentunya harus dipikirkan jalan keluar terbaik, solusi menambah utang adalah solusi yang keliru, Pemerintah seharusnya bisa mencermati kembali, kekayaan alam yang ada di Indonesia, yang harusnya menjadi sarana kemakmuran rakyat. Banyak SDA yang selama ini salah kelola, sudah saatnya diperbaiki dengan kebijakan yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Model sistem investasi dari luar negeri yang juga mengikutsertakan tenaga kerja asing, sangat merusak pertumbuhan ekonomi bangsa, sehingga model-model investasi luar negeri tersebut harus dihentikan.
Negara lagi susah, Negara ini milik kita bersama, jangan biarkan tangan–tangan yang akan menghancurkan negeri ini terus menipu kita, kita harus berani mengatakan jika hampir dua tahun ini, sudah banyak waktu yang terbuang untuk sesuatu yang tidak jelas indikator keberhasilannya. Semoga kita tetap waras dalam mencintai negeri ini.

Monday, 22 August 2016

Pilgub Banten Mulai Memanas



Pilgub Banten Mulai Memanas
Pilgub Banten mulai memasuki fase yang cukup sulit menjelang masa pendaftaran calon melalui partai politik, menurut tahapan pilkada 19 s.d 21 September 2016, beberapa waktu lalu sudah ada komitmen koalisi antara  Wahidin Halim dengan Andika Hazrumy. Wahidin Halim adalah mantan walikota Tangerang, sedangkan Andika Hazrumy adalah anak Ratu Atut.
Sedangkan kubu satu lagi adalah Pertahan Rano Karno, yang belum berpasangan, kandidat kuat pasangan Rano Karno adalah TB. Haerul Jaman dan Dimyati Natakusumah, dimana Jaman adalah adik tiri Ibu Atut, persaingan antara Paman dan Keponakan tampaknya bisa terjadi di Banten. Sedangkan Dimyati adalah mantan Bupati Pandeglang.
Persyaratan calon dari parpol 20 % kursi DPRD dan atau 25 % suara sah Pemilu, tentunya akan mendorong parpol-parpol berkoalisi, diprediksi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten hanya ada 2-3 pasangan calon, dari dua pasangan yang sudah mulai muncul, maka kita tunggu siapa calon ke-3. Namun jika konstelasi tidak berubah maka hanya akan ada 2 Paslon Pada Pilgub Banten, situasi yang cukup rawan jika ditinjau dari sisi keamanan, friksi 2 paslon lebih terbuka dibanding 3 calon. Namun mudah-mudahan Pilgub Banten berlangsung aman dan damai.
Tugas Gubernur Banten tidak mudah, Banten sebagai salah satu provinsi penyangga Ibu Kota sudah harus banyak perbaikan yang dilakukan, daerah-daerah yang masih jauh dari pembangunan harus didorong terus memperbaiki sarana dan prasarana dari ketertinggalannya. Ketertinggalan dibidang SDM di berbagai daerah di Banten, harus dipikirkan oleh Gubernur Banten terpilih kelak.

Tuesday, 2 August 2016

MEMBANGUN KEJAYAAN PANGANDARAN

                                  


MEMBANGUN KEJAYAAN PANGANDARAN
IMAM M KAMAL *)
      Gambaran umum Kabupaten Pangandaran sebagai wilayah kerja KPU Kabupaten Pangandaran, dimana Kabupaten Pangandaran merupakan Daerah Otonomi Daerah (DOB) di Provinsi Jawa Barat yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pembentukan Pangandaran di Provinsi Jawa Barat, luas wilayah : 168.509 Ha, Luas Wilayah Laut : 67.340 Ha, Panjang Pantai 91 Km, Batas Wilayah Utara : Kabupaten Ciamis, Selatan : Samudera Hindia, Barat : Kabupaten Tasikmalaya, Timur : Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Terdiri dari 10 Kecamatan dengan 93 Desa, dengan jumlah penduduk yang tercatat dalam Data Aggregat Kependudukan Per Kecamatan (DAK2) yang digunakan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran adalah sejumlah 398.603 orang.
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pangandaran 2015 sudah selesai, dengan menghasilkan duet kepemimpinan H. Jeje Wiradinata dan H. Adang Hadari, jika tidak aral melintang akhir Januari 2016 ini akan segera dilantik.
Pangandaran sebagai kabupaten termuda di Jawa Barat, sudah seharusnya melakukan berbagai kebijakan pembangunan untuk mengejar ketertinggalan dari kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat, banyak pekerjaan rumah yang cukup banyak bagi duet kepemimpinan H. Jeje Wiradinata dan H. Adang Hadari. diantaranya ketertinggalan Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana Kesehatan , Infrastruktur Jalan dan Perekonomian Rakyat.
Sebagai Kabupaten yang memiliki kawasan pantai dan daerah perbukitan pembangunan kawasan pangandaran harus terjaga stabilitas pembangunan di dua kawasan yang relatif berbeda jangan sampai pembangunan hanya menguntungkan kawasan pantai sedangkan daerah-daerah perbukitannya tidak dilaksanakan pembangunann. Kawasan pantai yang dimiliki kecamatan kalipucang, pangandaran, sidamulih, parigi, cijulang dan cimerak, sedangkan kawasan perbukitan banyak di kecamatan cigugur, langkaplancar, padaherang, mangunjaya. Akses Jalan Jabar selatan yang sudah cukup mulus, dan menjadi kawasan tujuan pariwisata diantaranya pantai Barat/Timur di Pangandaran, Batuhiu, Batukaras , Santirah, Citumang, dan Green  Canyon.
Pertama untuk ketertinggalan SDM, harus dilakukan berbagai program yang bersifat “kekhususan” artinya kebijakan yang diambil pemerintah daerah harus mampu memacu peningkatan kualitas sdm masyarakat pangandaran, pemkab harus berinvestasi dalam bidang SDM bagi peningkatan daya saing daerah,  diantaranya, 1. Jika memungkinkan , adanya PTN yang berdiri di Kabupaten Pangandaran, ini tentunya harus melibatkan dukungan Pemerintah Pusat /Kemenristekdikti dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2. Pemkab Pangandaran bekerjasama dengan PTN untuk menerima siswa-siswa lulusan SMA yang berasal dari pangandaran secara khusus, terutama bidang-bidang yang dapat menunjang kemajuan pangandaran, misalnya : keuangan, agribisnis, kehutanan, bidang kelautan, kesehatan dan pariwisata. 3. Pemkab bekerjasama dengan PTN/PTS untuk meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah dalam pengelolaan pemerintahan yang semakin kompleks.
Kedua Masalah Kesehatan, selama ini belum ada RSUD, sehingga perlu adanya RSUD yang berdiri di Kabupaten Pangandaran, hal ini penting dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat Pangandaran, seiring perkembangan masyarakat kabupaten Pangandaran, selama ini rujukan RSUD masyarakat Pangandaran banyaknya ke RSUD Kota Banjar.
Ketiga Masalah Infrastuktur Jalan, walaupun infrastruktur jalan utama Pangandaran, yang terbentang dari Cimerak sampai dengan Padaherang sudah mulus, namun akses-akses jalur-jalur jalan ke kecamatan lainnya masih banyak yang belum tergarap, bahkan sudah mulai rusak, ini PR yang harus diselesaikan oleh Kepemimpinan baru.
Keempat Masalah Perekonomian Rakyat, selama ini perekonomian rakyat di Kabupaten Pangandaran banyak ditunjang oleh hasil laut, hasil bumi dan pariwisata, seiring perkembangan kabupaten Pangandaran, maka industri industri kreatif dan makanan olahan di Pangandaran harus mulai didukung dan dibantu berkembang oleh pemerintah Kabupaten Pangandaran, misalnya yang sudah mendapatkan pasar Jus Honje, tentunya masih ada industri kreatif dan olahan lainnya.
Kelima Masalah Kependudukan, di Pangandaran umumnya penduduk memiliki anak 2, program KB cukup berhasil serta jarak kelahiran yang relatif jauh antara anak kesatu dan kedua, namun ini menyebabkan adanya kekosongan antar generasi, ditambah anak-anak banyak yang dikirim sekolah diluar pangandaran, sehingga banyak orang cerdas –cerdas tinggal diluar pangandaran, ini harus diatasi dengan dipanggil pulangnya orang-orang sukses dan cerdas orang pangandaran yang ada di luar pangandaran. Jika tidak maka semakin banyak orang yang akan yang hijrah ke pangandaran seiring perkembangan kota, sehingga Pangandaran harus rela jika suatu hari nanti Bupati bukan orang Pangandaran.
Selama 12 bulan berada di Pangandaran, terlihat kehidupan masyarakat masih “guyub” dalam acara-acara gotong royong, dan hajatan-hajatan melibatkan orang se kampung.Masyarakat yang “guyub” ini modal besar bagi pangandaran menatap masa depan, disini kembali merasakan kehidupan masyarakat era 90-an, namun ada Teknologi Informasi yang mengisi ruang-ruang privat kita, tentunya kemajuan teknologi tersebut mampu menunjang kemajuan kabupaten Pangandaran tanpa menghilangkan kearifan lokal masyarakat Pangandaran.
Akhirnya kita semua  berharap semoga Pangandaran dibawah Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih H. Jeje Wiradinata dan H. Adang Hadari, bisa menjawab Seluruh Harapan Warga Pangandaran, Selamat berkerja Pak !
*) Asgar Tinggal di Parigi